KOTA SERANG, biem.co – Wali Kota Serang Tb. Hairul Jaman bersama Ulama Banten Abuya Muhtadi dan pengelola Kawasan Kapal Bosok meresmikan monumen Kapal Bosok di Kampung Derangong, Kelurahan Curug Manis, Kecamatan Curug, Kota Serang, Sabtu (22/7).
Peresmian disertai Haul Akbar Syekh Abdullah Angga Derepa ini sekaligus mengungkapkan rasa syukur atas selesainya pembangunan monumen Kapal Bosok yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sekitar, dalam hal ini santri-santri Pesantren Kobong di sekitar kampung Derangong. Selain monumen, di komplek sekitar Kapal Bosok pun terdapat sebuah makam, yakni makam Syekh Abdullah Angga Derepa yang merupakan pembawa sejarah di Kampung Derangong.
(Tampak masyarakat antusias menghadiri peresmian Monumen Kapal Bosok sekaligus Haul Akbar Syekh Abdullah Angga Derepa).
Peresmian tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Jaman yang didampingi dengan Abuya, juga para ulama Banten, Asda I Provinsi Banten, Koramil Curug, Polsek Curug, serta Satpol PP Kota Serang, baru kemudian diserahkan kepada pengelola kawasan Kapal Bosok.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Serang menyampaikan selamat dan memberi apresiasi atas selesainya pembangunan monumen yang diharapkan tidak hanya menjadi tempat ziarah dan alternatif wisata religi saja namun diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan umat.
“Saya sendiri cukup kagum dengan pembangunan monumen Kapal Bosok ini, tidak disertai sketsa maupun menggunakan jasa arsitek tetapi bisa terbangun seindah dan semegah ini. Ini salah satu destinasi wisata religi baru di Kota Serang, yang saya harap dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan umat,” ungkapnya.
Baca juga: Kapal Bosok, Wisata Religi di Kota Serang, Yuk Berkunjung!
Jaman menambahkan, dirinya sangat terkejut dan bahagia karena ternyata tidak sedikit masyarakat yang antusias hadir menyambut kehadiran monumen Kapal Bosok sekaligus Haul Syekh Abdullah Angga Derepa ini.
Sementara Ustadz Mad Nur selaku Pengelola Kawasan Kapal Bosok menuturkan, dari awal pembangunan monumen bersama para santrinya, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun karena kerja keras yang dilakukan, akhirnya pembangunan pun terselesaikan.
“Tidak mudah pembangunan ini diselesaikan, kami mengerjakan siang malam, ditambah begitu banyak hambatan yang dialami termasuk respon dari masyarakat sekitar terkait pembangunan monumen ini,” tuturnya.
Dalam momentum haul diisi juga dengan tausyiah agama yang disampaikan oleh ulama setempat yang membahas makna perjuangan sebagaimana Syekh Abdullah Angga Derepa menarik kapal dari Karangantu hingga sampai ke Curug ini. (imam)