KOTA SERANG, biem.co – Kopi saat ini menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. Mereka yang begitu menyukai kopi mungkin akan sangat penasaran dengan jenis-jenis kopi yang ada dan segera ingin menyicipinya. Dari kegemaran menyicipi kopi tersebut tak sedikit pula yang akhirnya berkeinginan untuk belajar menyeduh kopi. Belajar untuk bisa menciptakan rasa-rasa yang istimewa dengan menjadi barista.
Di kota-kota besar semacam Bandung dan Jakarta, bisa ditemukan berbagai kedai kopi yang ada. Tetapi untuk di Kota Serang sendiri bisa dikatakan masih jarang dan belum sebanyak di sana, begitu pula dengan baristanya. Belum adanya kelas khusus yang menyediakan fasilitas belajar membuat kopi, bisa jadi menjadi salah satu penghalangnya. Untuk itu, pertama kalinya di wilayah Serang dan Cilegon, Pugy Gautama (Owner Taman Kopi Serang) beserta temannya yaitu Gumilang Arias (Founder Analog Coffee Jogja dan Cilegon Coffee) memberi kesempatan bagi siapa saja yang ingin mempelajari tentang dunia barista dan kopi melalui Kelas Kopi (privat class).
Pugy mengungkapkan, salah satu target dibukanya Kelas Kopi ini yaitu untuk membuka pandangan masyarakat Serang dan Cilegon bahwa kopi bukan sekedar untuk diminum, tapi juga untuk dinikmati. Selain itu, lanjut Pugy, Pugy dan Gumilang ingin berbagi ilmu untuk mereka calon-calon barista atau yang ingin membuat kopi namun masih bingung tentang pakem-pakem apa yang ada dalam pembuatan kopi dan faktor-faktor penyeduhan itu sendiri.
Pugy sendiri bercerita tentang titik baliknya saat menyicipi kopi di salah satu kedai di Jogja, yang pada waktu itu diseduh dengan menggunakan metode V-60.
“Awalnya pas saya cobain, saya cuma ngerasa suka aja, nggak tau bahwa di situ ada faktor-faktor apa aja yang mempengaruhi rasanya menjadi seperti itu. Saya tanya-tanya temen saya, terus saya juga baca dari literatur-literatur kalo ternyata banyak faktor-faktor yang menentukan bahwa kopi akan jadi seperti itu,” serunya.
Ide membuka kelas kopi ini sebelumnya memang gencar disebutkan oleh Gumilang, partner instruktur Pugy dalam kelas kopi tersebut. Menurut Pugy, pengalaman Gumilar tentang penyeduhan kopi manual sampai dengan menggunakan mesin memang lebih banyak darinya, melihat kemampuan Gumilar yang sudah memulai usaha tersebut sejak tahun 2015. Namun hal tersebut tidak membuat Pugy enggan untuk berkolaborasi membagikan ilmu.
“Saya pengennya tukang seduh atau barista di Serang ini bener-bener paham akan pakem-pakem yang mesti ada dalam penyeduhan kopi. Kalau misalnya nyeduh pakai V-60, parameternya ada banyak. Ada rasio, ada suhu, ada grind size, ada waktu. Kita pengen si calon barista yang ikut kelas ini paham akan faktor-faktor itu. Sebenernya banyak sih artikel-artikel tentang semua itu di internet, cuma peralatan yang dibutuhkan mungkin nggak ada. Nah, kita sediakan di sini sampai mereka bisa,” tuturnya.
Kemudian, lanjut Pugy, ia juga ingin membuka paradigma masyarakat Serang dan Cilegon bahwa kopi tidak hanya berupa kopi sobek. Namun banyak juga jenisnya dan macam-macam rasanya. Dan hal itu sangat bergantung dengan baristanya sendiri. Karena sebelum memulai usaha kedai kopi Taman Kopi Serang ini, ia sudah melakukan benchmarking ke kedai-kedai kopi di Serang. Dan ia menilai bahwa SOP mereka belum sesuai dengan standar pakem-pakem yang ada.
“Saya nggak terlalu menuntut orang untuk ikut kelas saya, karena gaya hidup di sini juga belum seperti itu. Terus harganya juga lumayan. Targetnya bahwa yang keluar dari kelas kopi ini istilahnya langsung bisa, agak lumayan lancar untuk nyeduh. Tapi untuk eksplor kita ngga bisa ngajarin, karena itu masalah jam terbang. Jadi, makanya kita ngajarin mereka buat ‘ayo nyeduh sampai bisa, ayo bikin kopi sampai bisa’,” pungkasnya.
Kelas Kopi ini sendiri akan terbagi dalam beberapa batch. Untuk pendaftaran Batch #1 sudah dibuka sejak tanggal 18 Juli lalu dan akan dimulai besok sampai dengan hari Minggu (22-23 Juli 2017) dengan waktu masing-masing selama empat jam. Informasi terkait pendaftaran batch selanjutnya bisa kamu pantau di Instagram @tamankopiserang. (HH)