InspirasiSosok

Tubagus Odih Raih Gelar Doktor Ilmu Biomedik

biem.co — Masyarakat Banten patut berbangga hati karena salah satu putra terbaiknya, Tubagus Odih Rhomdani Wahid, berhasil meraih gelar Doktor di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat Rabu (5/7). Faktor genetik sangat berpengaruh pada kemungkinan seseorang terkena penyakit usus buntu, Dokter kelahiran Serang tanggal 27 Agustus 1976 ini tertarik melakukan penelitian pada kasus tersebut karena sering terjadi pada anak-anak.

“Kalau ini tidak cepat ditangani akan berdampak buruk, padahal sekarang dunia kedokteran berkembang sangatlah pesat, mulai dari deteksi diagnosis sampai pada tahap penatalaksanaannya. Saya sudah membuktikan pada disertasi saya bahwa usus buntu cenderung dapat diturunkan, minimal untuk generasi selanjutnya,” terang Tubagus Odih.

Dokter Spesialis Bedah Anak di RSUD Arifin Achmad, Provinsi Riau ini berharap  semua orang tua dapat meningkatkan kewaspadaannya apabila melihat anak mengalami gejala sakit atau nyeri pada perutnya, “jangan anggap remeh, segera bawa anak kita ke Dokter Spesialis untuk diperiksa sebagai langkah awal mendapatkan tindakan preventif sehingga dampak kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalisir,” tutur Tubagus Odih mengingatkan.

Cita-citanya menjadi seorang Dokter dilatarbelakangi oleh harapan seorang Ibu yang ingin dimasa tua nanti ada yang merawatnya. Lahir dari pasangan Drs. H. Tb. Uki Sobari dan Hj. Sutianah Mulyanah, Tubagus Odih tumbuh umumnya seperti anak-anak lainnya yang tinggal di pedesaan, pergi ke Sekolah, ke Madrasah, ke Masjid, Tadarusan, belajar Bela diri dan ikut permainan tradisional bersama yang lain sudah menjadi rutinitas sehari-hari, “bahkan saya pernah merasakan cukup lama hidup tanpa listrik,” kenangnya.


(Tubagus Odih diapit oleh Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, Msc, PhD; SpGK, dan Prof. DR. dr. Yanwirasti, PA (K) )

Selepas menimba ilmu di SDN 2 Pontang, lanjut ke SMPN 1 Pontang, dan kemudian ke SMA Negeri 2 Serang, Tubagus Odih menetapkan hati untuk memilih Fakultas Kedokteran UMY Yogyakarta sebagai jenjang pendidikan berikutnya hingga lulus menjadi Dokter Umum. Sempat bekerja di beberapa klinik dan RS PKU Kota Gede Yogyakarta, sampai kemudian berkesempatan melanjutkan pendidikannya ke Strata 2 (Spesialis) di Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Berbekal keahlian sebagai Dokter Spesialis Bedah Anak, akhirnya Tubagus Odih pun memilih untuk berkarir di  Provinsi Riau, “alasan saya memilih Riau karena pada saat itu di Riau belum ada Dokter spesialis bedah sehingga saya tertarik untuk mengabdi kepada masyarakat yang membutuhkan,” terang  Dokter yang hingga saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pekanbaru, Riau.

Bagi Tubagus Odih, pekerjaan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, selain berharap jadi ladang ibadah dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, juga membuka kesempatan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.”Allah mempertemukan saya dengan seorang anak yang lahir tanpa tenggorokan, saya juga pernah dipertemukan dengan seorang bayi berkepala dua atau biasa disebut bayi kembar siam, bahkan saya pernah dipertemukan dengan bayi yang menderita kelainan pada organ tubuhnya dengan usus terburai, pengalaman ini sangat berkesan dan sarat dengan hikmah. Suatu waktu saya pernah disapa oleh sepasang orangtua sambil memperkenalkan anaknya yang sudah berusia enam tahun, dan ternyata anak tersebut dulu pernah dioperasi tenggorokannya, saya bahagia sekali melihat kondisinya sekarang,” paparnya.

Ditambahkan Tubagus Odih, pendidikan merupakan kewajiban selama hayat masih dikandung badan, dengan pendidikan Dokter yang juga aktif diberbagai organisasi ini berharap dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama dan dapat ditinggikan derajatnya oleh Allah, SWT. “Begitu juga dengan keluarga, istri saya bernama dr. Triana Febriyanti, dulu istri saya satu almamater dengan saya jadi sering ketemu dan akhirnya menikah,  anak saya yang pertama Tubagus  Zufar Wahid sekarang di SMA Taruna Nusantara Magelang, Tubagus Shilham Wahid di SMAN 8 Pekanbaru, Ratu Jasmine Wahid duduk di SD Islam Global Pekanbaru dan yang paling kecil Ratu Nalila Wahid, bagi saya mereka adalah segalanya, sebagai motivator, pengingat dan juga penyemangat serta sumber amal untuk akherat,” kata Tubagus Odih. 

Tidak heran kalau putera daerah Banten ini dua kali mendapat penghargaan menjadi lulusan terbaik Sarjana Kedokteram FK UMY Yogyakarta pada tahun 2000 dan lulusan terbaik Spesialis Bedah Anak FK UGM Yogyakarta pada tahun 2008. Dengan disertasinya yang berjudul “Hubungan C-Reaktive Protein, Interleukin-6 dan Polimorfisme Promotor Gen Interleukin-6-174G/C Alele Pada Jenis Apendistis Anak Non Perporasi dan Perporasi” memantapkan Tubagus Odih dari Dokter menjadi Doktor Ilmu Biomedik di Fakultas Universitas Andalas, Padang. Tubagus Odih sangat berharap apa yang sudah dicapainya ini membuat dirinya semakin bermanfaat bagi masyarakat.

Sebagai seorang PNS, Tubagus Odih berharap kedepan di Banten dapat membuka Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikannya, ada kebanggaan dan rasa hormat apabila Pemerintahan Provinsi Banten tertarik kepadanya untuk mengabdi di daerah sendiri. “Saya ingin pemahaman kesehatan masyarakat di Banten terus meningkat, itu bisa dilakukan dengan kegiatan yang promotif tentang preventif kesehatan masyarakat, secara bertahap dan terukur serta dapat disempurnakan instrument pendukungnya diantaranya adalah Sumber Daya Manusia yang mumpuni,” ujar Tubagus Odih.

Kepada anak-anak muda Banten, DR.Tubagus Odih Rhomdani Wahid, SpBA berpesan bahwa kita hidup untuk masa depan, maka siapkanlah bekal yang terbaik untuk menyongsongnya. Jadikan semua berpusat untuk beribadah kepada Sang Khaliq, “Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun,”  Aku (Allah) tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali Aku ciptakan agar mereka menyembah kepada-Ku. Di masa depan, tantangan dan hambatan akan lebih berat dan berbeda dengan sekarang, maka belajarlah tanpa lelah dan bosan.  (HQ)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button