Oleh Abdullah Mubaqi
SILUET
di kamar ini, kau begitu sibuk
keluar masuk
tanpa membuka dan menutup pintu
dan siluetsiluetmu
bergerak tanpa jeda di kepalaku
aku ingin, kamar ini ramai
seperti sebelum aku lahir
Semarang, 2013
SAHUR
aku bersiap diri di depan perjamuan
untuk sebuah perjalanan yang aku tahu
bakal panjang dan melelahkan
melewati ribuan tahun terik matahari
yang menguapkanmu lalu aku kehilangan
: yang harus aku sikapi
dengan menahan rindu di titik equlibrium
menahan mataku dari selain kamu
menahan bibirku dari selain namamu
menahan telingaku dari selain suaramu
menahan tubuhku dari selain sentuhanmu
dari itu, aku tahu bahwa perjamuan
tak lebih dari sebatas pertemuan
untuk menahan perpisahan
dan rekat kita ketika bertemu
ada untuk menahan jarak
2017
PUASA
detak detik membentangkan tubuh
yang lahir dari sahur tadi pagi
lalu sunyi sepi ditumbuhi rindu
yang hanya aku dan kamu
tak ada siapa yang mengerti
aku, jauh dari riuh
kamu, dekat dengan senyap
kita bertemu
di antara kekosongan
2017
MENYAMBUTMU
Ram, Kenapa orang-orang mudik
ketika kau pergi
2017
Abdullah M, lahir di Tegal tahun 1991. Bermimpi memiliki Rumah Baca yang ingin diberi nama Addainuriyyah Dua. Baru menelurkan satu buah antologi tunggal yang diberi judul Jembatan.
Rubrik ini diasuh oleh M. Rois Rinaldi.