KOTA SERANG, biem.co – Berbicara tentang anak muda, Banten juga punya segudang cerita tentang sosok-sosok yang bisa menginspirasi kita. Salah satunya adalah Nafi Putrawan, seorang peneliti dan pengusaha muda.
Pria yang memiliki nama lengkap Nafi Al-Kautsar Putrawan ini lahir di Serang, pada tanggal 3 Januari 1995. Ia merupakan alumni dari Universitas Indonesia jurusan Manajemen Informasi dan Dokumen.
Pada tanggal 7-8 Juni 2017 lalu, ia baru saja menjadi peserta terpilih untuk memberikan workshop lokakarya pada acara European Development Days 2017 di Belgia, Eropa.
Selain itu, ia juga pernah mengikuti ajang-ajang sejenis seperti Open Government Partnership (OGP) Asia Pasific Regional Dialogue di Asian Development Bank (ADB) Manila, Filipina, Workshop for Scientist in Developing Countries di ICTP Italia, Forum Nasional Kearsipan Perbankan oleh Bank Indonesia, DLA Piper: Merger & Acquisitions (M&A) Academy, serta Data for Sustainability 2017.
Nafi mengungkapkan, ketertarikannya dengan bidang TI ini bermula sejak SMP. Ia merupakan CEO dari Hexacreative Plus (HXC+) yang dibuatnya sejak tahun 2012 lalu. Meski sempat vakum karena kesibukan akademis, usaha tersebut kini berjalan kembali dan berfokus kepada Project on Demand.
Masih bersinggungan dengan TI, ia pun kini berfokus pada bidang literasi informasi. Nafi menuturkan, bidang literasi informasi ini masih terbilang sangat luas dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat maupun organisasi. Secara teori, literasi informasi adalah kemampuan untuk tahu kapan ada kebutuhan untuk informasi, untuk dapat mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, dan secara efektif menggunakan informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi.
“Meskipun istilah literasi informasi belum familiar di masyarakat, namun manfaatnya sangat dekat dengan keakuratan informasi seperti fenomena hoax, manipulasi, dan juga identifikasi informasi,” ujarnya.
Tak cukup sampai di situ, ia juga saat ini bekerja sebagai advisor di beberapa startup tahap awal (early-stage startup) yaitu LIBEX, sebuah startup yang bergerak dalam pengembangan teknologi perpustakaan dan kearsipan, asisten peneliti, investor relations, dan tim pengembangan dan riset di kawasan pengembangan IT salah satu perusahaan swasta.
Nafi juga memiliki portal biografi tersendiri yang ia buat di http://nafiputrawan.space di mana selain berfungsi sebagai portal biografi online, ia juga menjadikan portal tersebut untuk berbagi ilmu dan konsultasi mengenai inovasi perusahaan, strategi bisnis, dan kearsipan organisasi.
“Para pembaca selain bisa mendapatkan pengetahuan mengenai tren bisnis dan inovasi terkini, bisa juga menuliskan pertanyaan melalui kolom yang disediakan di sana, entah itu hanya sekadar bercerita atau ajakan untuk berkolaborasi,” jelas Nafi.
Prestasi-prestasinya tersebut membuat ia masuk pada Top 10 Preliminary Stage Teams pada Nielsen Challenge Competition Tahun 2015, dan finalis di Indonesia Innovation and Entrepreneurship Exhibition 2015.
Warren Buffet, Elon Musk, B.J Habibie, Chairul Tanjung, dan Mochtar Riady merupakan sosok yang menginspirasi pria 22 tahun tersebut.
“Someday, I wish I could build a good sustainable benefit to social responsibility and global society and for my afterlife. I want to make world better, with information technology to renewable energy,” harapnya.
Dari pencapaiannya tersebut, tidak dipungkiri ia pun pernah mengalami kegagalan. Bahkan menurutnya, kegagalan yang didapat jauh lebih banyak. Meski begitu, ia tetap berpikir positif dan mengingat pada harapan yang akan datang.
“Dengan kegiatan yang saya jalani saat ini membawa saya dalam keadaan yang menuntut untuk selalu bergerak dan berpikir, namun saya enjoy menjalaninya. Do what you love, or love what you do. Siapapun kamu saat ini, janganlah berkecil hati melihat pencapaian orang lain yang mungkin lebih tinggi. Dengan keteguhan dan kerja cerdas, kamu akan mempunyai masa indahmu sendiri di masa depan,” pungkasnya. (happy)