Oleh Beni Setia
HAIKU PENGHUJAN
1.
semilir. embun
dini menitik dari
rimbunan bambu
2.
setapak tanah
: denanganan sisa hujan
semalam. licin
3.
selepas shubuh:
hujan; menjelang magrib:
hujan. mengigigil
4.
terbaring sampai
siang di hari minggu
: hujan menghadang
5.
seperti masuk
halimun: matahari
teraling kabut
6.
katak mendengkung
–tembang gairah. siang
bertabur mendung
7.
tak ada bias
pelangi, sebab siang
bertabir hujan
8.
lembah dan puncak
berselimut halimun
–embun berkilau
9.
langit menangis.
dari teritis: titik
(air) gemeritik
10.
berdiang depan
tungku. beku menunggu
hujan berhenti
11.
menunggu ubi
bakar matang, tak sabar
dikurung kabut
12.
segelas kopi
jahe. menyesap gigil
bulan November
13.
menyulut rokok
menyalakan jantung di
senyap sendiri
14.
gaung azan. ruh
tersaruk menjelang di
shubuh. gemetar
15.
kuburan pelan
menjelma kulkas. arwah
beku. tak lenyap
16.
angin menebar
tempias. dan kuburan
berhari lembab
17.
terkadang ingin
pindah ke pantai. nonton
produksi hujan
18.
bukan di gunung,
bukan di pantai. ruh
mencari Allah
2016
Beni Setia, lahir di Bandung, Jawa Barat, 1954, merupakan seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa cerita pendek, esai sastra, dan puisi yang dipublikasikan ke berbagai media massa. E-Mail: [email protected]
Rubrik ini diasuh oleh M. Rois Rinaldi.