KOTA SERANG, biem.co — “Press Freedom Day 2017, All About Banten” menjadi tema besar dalam Hari Pers Kampus yang dihelat oleh LPM Wisma Universitas Serang Raya (Unsera). Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati hari jadi LPM Wisma, yang merupakan wadah Pers Kampus Unsera. Rangkaian acara disusun mulai dari kompetisi Monolog, Musikalisasi Puisi, Fotografi One The Spot, Workshop Jurnalistik, hingga Bazaar untuk menyemarakan semangat Pers Kampus kepada civitas kampus Unsera.
Kegiatan Hari Pers Kampus kali ini terasa berbeda pada tahun sebelumnya yang hanya diadakan satu hari saja. Tahun ini, kegiatan dibuat lebih lama yakni selama 2 hari pada tanggal 17-18 Mei 2017. Ini diawali dengan adanya Doodle Art Challenge yang terbuka bagi peserta umum sejak tanggal 28 April 2017 hingga 14 Mei 2017. Setelahnya di tanggal 17 Mei, ada penampilan UKM Pandawa, dilanjutkan kompetisi Monolog, Workshop Jurnalistik, panggung ekspresi dan Syukuran bersama Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unsera. Sedang pada 18 Mei, akan ada penampilan tari daerah dari Siswa SMAN 2 Kota Serang, kompetisi Musikalisasi Puisi, Fotografi On The Spot, dan ditutup dengan pengumuman pemenang serta penerbangan lampion.
Untuk kompetisi Doodle Art Challenge, peserta tidak dikenai biaya sepeserpun. Peserta cukup mengunggah hasil karyanya di media social Instagram. Di kompetisi Monolog, peserta dikenai biaya registrasi sebesar Rp15 ribu dengan memilih salah satu karya monolog yang telah di tentukan oleh pihak panitia. Begitu pula dengan kompetisi Musikalisasi Puisi yang juga ditentukan puisinya oleh panitia. Namun, untuk Musikalisasi Puisi, peserta dikenakan biaya registrasi sebesar Rp25 ribu.
Puncak kompetisi adalah di Fotografi On The Spot, yang menghadirkan model wanita Yayah. Peserta kompetisi ini dikenakan biaya registrasi sebesar Rp25 ribu. Selain kompetisi, ada pula Workshop Jurnalistik yang akan diisi oleh Kompas Gramedia sebagai pemateri, dimana untuk mengikuti workshop tersebut peserta dikenakan biaya registrasi sebesar Rp30 ribu.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh pihak panitia, beberapa juri yang sudah handal dalam bidang fotografi model, musikalisasi puisi, dan monolog dihadirkan untuk memberikan penilaian yang kredibel. Pihak panitia juga menyediakan hiburan daerah dari UKM Pandawa Untirta dan siswa Sekolah Menengah Atas. Menurut Irenna, atau yang akrab disapa Rena, ini merupakan bentuk apresiasi LPM Wisma karena ada beberapa pihak dari luar kampus yang menggeluti hiburan daerah seperti Tari, dan penampilan Debus.
Mengenai, kegiatan Hari Pers Kampus. Kabiro Kemahasiswaan, Abdul Fatah, turut memberikan komentarnya. Menurutnya, kegiatan yang diusung LPM Wisma ini perlu di update lagi sehingga bisa sesuai dengan selera masyarakat yang sekarang. Namun selama itu masih ada relevansinya tentang keilmuan, terutama yang berhubungan dengan LPM Wisma tetap sah-sah saja.
“Saya berdoa, semoga LPM Wisma ke depan selalu jaya, sukses, terus maju, berkembang dan mengikuti perkembangan terkini,” seru Fatah, penuh harap..
Hari Pers Kampus yang menjadi bagian dari Program Kegiatan utama LPM Wisma, ditargetkan juga menjadi ajang pengenalan karya jurnalistik yang sudah dibuat oleh wadah wartawan kampus tersebut. Ini diakui oleh Ketua Umum LPM Wisma, Wawan Saputra. Ia sangat berharap nantinya mahasiswa/i Unsera dapat mengenal karya-karya LPM Wisma yang sudah dibuat. Sehingga kedepan dengan banyaknya mahasiswa/i Unsera yang mengetahui karya jurnalistik LPM Wisma, maka akan banyak mahasiswa/i yang mau menunggu karya-karya lainnya.
“Kalau banyak yang tahu soal karya kita, semial Buletin WeSmart, Wisma Info, E-Risma, dan produk lainnuya. Tentu, ini akan meningkatkan kuantitas karya dan akan membawa perubahan yang signifikan terhadap eksistensi LPM Wisma. Maka dari itu, Hari Pers Kampus ini juga sekalian sebagai ajang promosi karya kita,” tandas Wawan Saputra. (red)
