JAKARTA, biem.co – Sebanyak 260 orang pelajar SMA Se-DKI Jakarta mengikuti kegiatan Pelatihan Jurnalisme Kebhinekaan dengan mengusung tema “Aksi Pelajar untuk Kebhinekaan Indonesia”.
Kegiatan ini digelar selama 2 hari dimulai Jumat(21/04/2017) dan berakhir Sabtu (22/04/2017) atas kerjasama MAARIF Institute dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Cameo Project, YouTube dan Google Indonesia bertempat di gedung Kemendikbud RI.
Maraknya radikalisme ditingkat pelajar membuat MAARIF Institute bersama dengan Cameo Project ingin memberdayakan generasi muda melalui pelatihan konten video positif.
“Saya menyambut baik kegiatan positif yang merupakan bentuk sinergi yang baik antara MAARIF Institute dan Kemendikbud untuk bergotong royong melindungi peserta didik dari pengaruh lingkungan sosial yang tidak sehat dengan memberi mereka kemampuan literasi media yang baik”, terang Hamid Muhamad (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud).
Ia berharap kegiatan seperti ini tetap ada dan berharap agar upaya kreatif ini dapat memperkaya dan memperkuat program gerakan literasi sekolah.
“Saya berharap upaya kreatif ini tetap ada karena dapat memperkaya dan memperkuat program gerakan literasi sekolah melalui kegiatan kesiswaan dan ekstrakulikuler”, tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Muhd Abdullah Darraz (Direktur Eksekutif MAARIF Institute) menuturkan bahwa: “maraknya isu sosial seperti kebencian, venophobia dan eksteremisme yang menerpa generasi muda Indonesia di era digital, juga menjadi salah satu landasan awal inisiasi ini. Dengan tujuan menyebarkan kesadaran toleransi juga empati melalui konten positif,” tuturnya.
Abdullah menyebutkan MAARIF Institute dan Cameo Project akan mengunjungi kota-kota besar di Indonesia dengan memberikan lokakarya produksi video kreatif, dari cara bagaimana membuat video dengan narasi positif, tips memasarkan Channel YouTube hingga trik mengedit video kepada pelajar SMA/SMK/MA sederajat.
“Program ini merupakan upaya kreatif MAARIF Institute untuk terus melakukan upaya konten terhadap fenomena radikalisme dikalangan anak muda, upaya ini merupakan lanjutan dari program yang kami lakukan sejak 2011 lalu bersama dengan Kemendikbud,” jelasnya.
Sementara menurut Reynaldi salah satu peserta dari SMK Setia Bakthi Tangsel sangat berharap, acara tersebut bisa terus berjalan dan bisa merangkul pelajar-pelajar Indonesia tentang Nasionalisme dan Jurnalistik yang mempunyai impact sosial bagi orang lain.
“Kalau harapan saya pribadi semoga acaranya terus bisa berjalan, tidak membosankan dan makin banyak MAARIF Institute bisa merangkul pelajar-pelajar Indonesia tentang toleran dan jurnalistik yang punya impact sosial bagi orang lain”, ungkapnya.
Harapan serupa juga dikatakan Siti Nuryana, selaku volunteer kegiatan perwakilan dari MAN 4 Pandeglang. “Saya berharap semoga kegiatan ini bisa membangunkan sikap skeptic pada anak muda agar bisa menyebarkan konten-konten positif bagi Indonesia”.
Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut 4 orang siswa MAN 4 Pandeglang Banten menjadi Volunteer. Volunteer kegiatan ini diambil dari beberapa orang alumni Jambore Pelajar Teladan Bangsa. (M Asep Rohendi)