PADANGPANJANG, biem.co — Dalam rangka peringatan Hari Film Nasional yang ke-67, HMJ Televisi dan Film Institut Seni Indonesia Padangpanjang mengadakan pemutaran dan diskusi film yang bertajuk “Film Hari Ini” pada 6 April lalu di Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam.
Kali ini, film garapan Muhammad Zainal Al Ansori yang berjudul Tauhid Dalam Hati dan Kunjungan Spesial lah yang menjadi bahan diskusi dalam pemutaran film tersebut. Dalam kegiatan ini, bertujuan untuk mengembalikan esensi exclusive film dan menciptakan iklim perfilman di Sumatera Barat.
Dalam upaya menciptakan iklim perfilman di Sumatera Barat, pencapaian target baru sekitar 40 persen, karena setiap ada pemutaran film hanya dihadiri oleh komunitas atau mahasiswa film, belum mencakup masyarakat umum. Oleh sebab itu, untuk menciptakannya agar mencapai target, HMJ Televisi dan Film satu-satunya di Sumatera Barat ini akan bekerjasama dengan komunitas-komunitas film di Sumatera Barat untuk mengadakan road screening yang rencananya akan diselenggarakan pada akhir April mendatang, agar masyarakat bisa lebih menikmati film-film karya anak lokal.
Baca juga: HMJ Televisi dan Film ISI Padangpanjang Luncurkan Majalah MAGAKINE
Dalam diskusi dan pemutaran film kali ini, Kevin Bagaskara selaku koordinator acara menerangkan bahwa respon mahasiswa lain sangat puas, “namun ada beberapa saran untuk kedepannya agar dapat mendatangkan atau memutar film-film yang masuk festival, seperti Festival Film Indonesia atau Jogja Netpac,” ujarnya pada biem.co.
Kegiatan yang menghabiskan waktu 2 bulan persiapan dari pra acara hingga berlangsungnya kegiatan ini, mendapatkan antusias penonton yang sangat banyak, sekitar 123 penonton yang datang termasuk tamu dari komunitas-komunitas film di Sumatera Barat.
Kevin berharap apresiasi masyarakat terhadap film lokal khususnya Sumatera Barat bisa lebih tinggi, dan untuk masyarakat film di Sumatera Barat bisa lebih meningkatkan kualitas film mereka baik dari segi naratif maupun cinematiknya.
“Menurut pribadi saya, perfilman sekarang lebih mengedepankan industri namun itu memang bagus karena sekarang lagi masa bangkit dari mati suri, sehingga banyak komunitas-komunitas dan masyarakat film yang mendobrak dunia industri dengan menciptakan film-film indie yang tidak begitu mengutamakan industri,” tutup Kevin. [uti]