KOTA SERANG, biem.co – Baru-baru ini, beberapa Institut Agama Islam Negeri di Indonesia telah mengalami perubahan menjadi Universitas Islam Negeri. Salah satunya adalah IAIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten yang bertranformasi menjadi UIN SMH Banten.
Wakil Rektor I, Ilzamuddin Ma’mur, saat ditemui usai menghadiri acara Studium General yang dihelat oleh Fakultas Ushuluddin, Dakwah, dan Adab (FUDA), Rabu, (05/04), mengatakan bahwa benar IAIN SMH Banten sudah resmi beralih status menjadi UIN SMH Banten.
“Alhamdulillah, kemarin (04/04), Rektor IAIN SMH Banten, Fauzul Iman, telah menerima Peraturan Presiden RI Nomor 39 tahun 2017 tentang peralihan IAIN menjadi UIN secara simbolis dari Menristek. Jadi kita sudah resmi,” seru Ilzamudin Mamur, kepada biem.co.
Namun demikian, imbuh Ilzamudin, karena sekarang masih dalam masa tranformasi, tentu saja kita akan melakukan banyak perubahan.
Untuk fakultas baru, lanjut Ilzamudin, masih dalam proses pembahasan dan nantinya meminta persetujuan dari Menpan.
“Kita buka tiga fakultas baru. Dua fakultas benar-benar baru, dan satu lagi merupakan fakultas pecahan dari yang sudah ada. Ketiga fakultas itu adalah, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang berasal dari pecahan FUDA,” lanjut Ilzamudin.
Pemilihan fakultas tersebut, terutama fakultas sains dan teknologi, tambah Izlamudin, mengingat selama ini banyak pandangan mengenai sains dan agama, di mana ada pandangan yang menyebutkan bahwa sains bersebarangan dengan agama, lalu sains dan agama terdapat ruang dialog, dan terakhir soal sains dan agama dapat diintegrasikan.
“Inilah yang akan di ke depankan, di mana sains dan agama akan diintegrasikan. Selain itu, proses integrasi ini juga menjadi pembeda perguruan tinggi yang lain dengan UIN SMH Banten,” tukas Ilzamuddin.
Ditambahkan Ilzamudin, peningkatan mutu sedang bertahap sedikit demi sedikit karena ini merupakan transformasi yang panjang.
Senada dengan Ilzamudin, Ahmad Ayubi, salah satu mahasiswa IAIN Banten mengungkapkan bahwa dirinya turut senang dan bangga atas beralihnya status IAIN menjadi UIN.
“Semoga peralihan status ini, diiringi dengan peningkatan kualitas yang lebih baik pula,” seru mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam ini. (AF)
