PANDEGLANG, biem.co — Kian hari, kreatifitas anak-anak muda Banten dalam hal pengembangan minat baca masyarakat kian berkembang, terbukti dengan hadirnya Taman Baca Masyarakat (TBM) di beberapa daerah di Banten. Salah satunya adalah TBM Indung yang berada di Kampung Kadu Turus, Desa Sukasari, Pulosari, Kabupaten Pandeglang.
Kali ini, untuk memacu motovasi anak-anak agar senantiasa terus semangat datang ke TBM dan membaca buku, TBM Indung bekerjasama dengan Sahabat Cita Foundation membagikan beasiswa sepatu sekolah baru kepada 68 anak pembaca buku, Minggu (26/3). Anak-anak tersebut merupakan pengunjung tetap TBM Indung.
Ketua TMB Indung, Irma Zakiyah, mengatakan bahwa TBM Indung bersyukur bisa bekerjasama dengan Sahabat Cita Foundation yang memiliki program 1000 sepatu. Apalagi, di kampungnya pernah ada kejadian anak sekolah sampai pingsan, karena masuk angin akibat memakai sepatu basah. Beberapa anak bahkan pernah malu sehingga tak datang ke sekolah gara-gara sepatunya basah atau rusak.
“Anak-anak yang suka datang ke TBM Indung dan membaca buku itu berasal dari beberapa kampung. Bahkan ada yang dari Lebak Salaksa dan Denuh, itu kampung di batas jalur pendakian ke Gunung Haseupan. Anak-anak itu rela turun gunung setiap harinya agar bisa membaca buku di TBM Indung,” seru istri Fatih Zam itu, dengan penuh semangat.
Dalam durasi yang sama dan di tempat yang sama, Founder Sahabat Cita Foundation sekaligus direktur bidang kerja sama Universitas Padjadjaran, Dr. Dwi Indra Purnomo, mengapresiasi TBM Indung dan kiprahnya dalam dunia literasi. Sehingga, Sahabat Cita Foundation dengan program 1000 sepatunya tak ragu memilih TBM Indung sebagai mitra kerja sama dalam memberikan bantuan berupa beasiswa sepatu sekolah baru.
“Kami membagi-bagikan sepatu sekolah kepada yang betul-betul memerlukan. Tetapi ini bukan bagi sepatu biasa, ini spesial. Karena sepatu itu kami ambil dari perajin sepatu di daerah Cibaduyut yang kami bina,” ungkap Dwi yang juga dosen di Fakultas Teknik dan Industri Pertanian Universitas Padjadjaran ini.
Anak-anak Desa Sukasari, Pulosari, Kabupaten Pandeglang tampak antusian membaca buku dari FTBM Provinsi Banten. (Foto: Istimewa).
Sudah sejak lama, imbuh Dwi, dirinya terinspirasi untuk membuat gerakan sosial seperti buka puasa bersama atau menyumbang uang seratus atau dua ratus ribu. Akan tetapi, gerakan sosial semacam itu bisa habis dalam durasi yang tidak lama. Makanya, muncul ide dalam kepalanya agar gerakan sosial yang dilakukan memiliki daya tahan yang lama.
“Kalau nyumbang uang seratus dua ratus ribu, paling semalam juga habis. Jadi kita mikir untuk membuat kebaikan yang bertahan lama, hingga terpikirkan gerakan 1000 sepatu,” tukas Dwi.
Sementara itu, Muhamad Ridwan Naufal yang duduk di SDN Suaksari I dengan penuh suka cita menjajal sepatu barunya. Naufal, seperti kebanyakan anak di sekitar TBM Indung, jarang membeli sepatu. “Saya ingin langsung memakai sepatu baru ini,” tuturnya penuh semangat.
Diketahui, acara penyerahan beasiswa sepatu sekolah baru juga turut diramaikan dengan hadirnya mobil Gerakan Indonesia Membaca dari FTBM Provinsi Banten. (red)