KABUPATEN SERANG, biem.co — Sudah selayaknya saat menginjak usia senja, seseorang dapat istirahat dengan nyaman, tenang, dan aman. Namun demikian, berbeda dengan yang dialami oleh Murtasiah, nenek berusia sekitar 70 tahunan di Desa Kalapian, Kecamatan Pontang ini. Kondisinya sangat memprihatinkan, mengingat setiap hari ia harus tinggal dalam gubuk yang dindingnya hanya terbuat dari terpal dan karung.
Hal tersebut terjadi, karena sekira 2 bulan lalu, rumahnya yang semi permanen ambruk diterjang angin kencang. Sehingga, karena tidak memiliki biaya, akhirnya ia terpaksa tinggal di gubuk itu.
Rumah darurat itu hanya berisikan dipan untuknya beristirahat, kompor berbahan bakar kayu, serta kasur yang sudah tidak layak pakai.
Tampak kondisi gubuk nenek Murtasiah dari dalam.
Menurut salah satu keponakannya, Ainun, beberapa waktu lalu organisasi pemuda setempat dan pihak kecamatan sudah pernah memberikan bantuan berupa terpal dan beras.
“Tapi, bantuan tersebut hanya alakadarnya, karena anggarannya terbatas,” seru Ainun, kepada biem.co, Kamis (16/03).
Beberapa waktu terakhir, imbuh Ainun, Murtasiah dianjurkan untuk tidur di rumahnya. Karena khawatir bangunan tersebut ambruk dan menimpanya.
“Tetap saja, saat siang hari Murtasiah lebih banyak tinggal di rumah terpal itu,” pungkas Ainun.
Diketahui, hingga saat ini pemerintah daerah belum ada yang memberikan bantuan pada Murtasiah. (firo)