SURABAYA–MALANG, biem.co — Kali ini, USAID PRIORITAS Jawa Timur melakukan asesmen kemampuan membaca atau Early Grade Reading Assesment (EGRA kepada 9 sekolah dasar di Malang dan Surabaya. Sembilan sekolah itu, adalah 3 SD laboratorium Universitas Negeri Malang (UM), 3 SD laboratorium Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan 3 MI laboratorium Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa).
Dijelaskan oleh Agus Prihantoro selaku Koordinator EGRA untuk wilayah Jawa Timur, tujuan kegiatan ini adalah asesmen yang diakui secara internasional dan yang telah divalidasi digunakan di banyak negara di seluruh dunia. Hasilnya digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dibutuhkan anak untuk mengetahui komponen kemampuan dari membaca yang masih perlu dikembangkan.
EGRA versi Indonesia berisi enam tugas untuk mengukur kemampuan membaca siswa kelas awal (dari kelas 1 hingga kelas 3), yaitu (1) membaca huruf, (2) membaca kata, (3) membaca kata tidak bermakna, (4a) membaca cerita pendek, (4b) menjawab pertanyaan 4a, (5) menyimak dan menjawab pertanyaan. Asesmen setiap siswa membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Sekolah-sekolah yang dilakukan asesmen meliputi: SDN Laboratorium UM Malang, SDN Pisang Candi 1 Malang, SDN Sumbersari 3 Malang, SDN Wiyung Surabaya, SDN Babatan 1 Surabaya, SD Laboratorium UNESA Surabaya, MI Haji Ahmad Ali Surabaya, MI Roudlatul Banat Surabaya, dan MI NU Ngingas Waru Sidoarjo.
Berdasarkan hasil penelitian dan praktek yang diterapkan USAID PRIORITAS, kelas yang kuat dalam membangun pemahaman membaca adalah kelas yang gurunya mau mengubah metode mengajar berdasarkan feed back yang diterima dari siswa, yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.
Baca juga: Program USAID PRIORITAS Bantu Tingkatkan Kualitas Sekolah Lab LPTK
Koordinator USAID PRIORITAS Jawa Timur, Silvana Erlina, mengungkapkan bahwa kegiatan EGRA ini memiliki manfaat yang besar agar para guru paham bahwa saat siswa kelas awal bisa membaca, ternyata mereka belum tentu paham maknanya dalam satu kalimat.
“Banyak siswa kelas awal yang sangat lancar membaca namun saat ditanya pemahaman arti bacaannya dalam kalimat mereka geleng-geleng kepala tidak paham,”ungkapnya.
Selaras dengan kegiatan EGRA ini, USAID PRIORITAS juga mengembangkan program buku bacaan berjenjang (B3) untuk kelas awal. Dijelaskan oleh Silvana dalam program ini guru menggunakan buku B3 mengajak siswa bisa membaca sekaligus memahami isi buku. Dan saat ini lebih dari 1,5 juta buku B3 telah dibagikan kepada sekolah-sekolah di 19 kabupaten/kota mitra dan non mitra. Harapannya dengan metode ini, siswa belajar memahami isi buku dan belajar dengan lebih menyenangkan.
Diketahui, kegiatan yang dilakukan selama 4 hari mulai 20-24 Februari 2017 ini telah melakukan asesmen kepada 216 siswa kelas III di 9 sekolah.(red)