KABUPATEN SERANG, biem.co — Penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Serang setiap tahunnya terus meningkat, karenanya harus dilakukan pencegahan yang lebih kongkrit, sehingga SKPD Kabupaten Serang pun diminta untuk bisa bersinergi dalam menanggulangi penyakit tersebut.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan Penyakit HIV dan AIDS yang digelar di Aula Tb Saparudin Pemkab Serang.
Dalam rakor itu disebutkan bahwa penderita HIV dan AIS terus meningkat. Setidaknya ada 40 orang yang terkena penyakit AIDS, sementara 55 orang terkena HIV, jumlah tersebut berdasarkan data pada 2016, sedangkan pada 2015 lebih dari 90, dan untuk awal 2017 sudah ada yang terkena tiga orang.
Menurut Sekretaris KPA Kabupaten Serang, Budi Miarso, bahwa hampir setiap tahun penderita penyakit tersebut meningkat dan itu merupakan fenomena gunung es, mengingat masih banyak kasus HIV dan AIDS yang belum terungkap lantaran hanya segelintir orang saja yang mau melapor.
Sebaran yang terkena penyakit tersebut, imbuh Budi, merata di semua kecamatan di Kabupaten Serang. “Penderita pun mulai dari usia produktif, namun kebanyakan juga kini sebagian besar menyerang ibu rumah tangga, yang diakibatkan oleh suaminya yang melakukan seks di luar,” tukas Budi kepada biem.co, kemarin.
Untuk menanggulanginya, tambah Budi,butuh komitmen serta langkah kongkrit terutama dari pemerintah, sehingga dilakukannya rakor tersebut ada solusi untuk penanggulangan penyakit HIV dan AIDS.
Senada dengan yang diungkapkan oleh Budi, Kabid Pengendalian dan Penyehatan (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Riris Budiharti, mengatakan bahwa jika diungkap penderita HIV dan AIDS bisa terus meningkat, namun memang disayangkan karena warga masih enggan melapor.
“Jadi hanya bagian atasnya saja yang bisa terungkap, namun di bawahnya kemungkinan banyak faktornya, di antaranya karena keengganan untuk melapor,” ungkap Riris.
Untuk penyakit tersebut, imbuh Riris, belum ada obat penawarnya, namun pemerintah terus berupaya agar masyarakat tahu akan bahayanya penyakit tersebut salah satunya melalui sosialisasi bahanya HIV dan AIDS. (firo)