BANDA ACEH, biem.co – Bantuan program pengembangan mutu pendidikan di Indonesia yang didanai oleh USAID akan segera berakhir. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) berkomitmen akan melanjutkan praktik baik yang selama lima tahun telah dikembangkan oleh USAID PRIORITAS di Aceh.
“Sebagai langkah awal, Universitas Syiah Kuala akan membentuk Pusat Studi Layanan Pendidikan,” kata Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dr Nazamuddin MA, pada pertemuan LPTK dan Sekolah Mitra LPTK USAID PRIORITAS di Hotel Hermes Banda Aceh (3/2/2017).
Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor III UIN Ar Raniry, Prof. Dr. Syamsul Rijal M.Ag., berlangsung selama satu hari dan melibatkan 120 peserta dari unsur pimpinan universitas konsorsia (rektor, dekan, dan dosen dari Universitas Syiah Kuala, UIN Ar Raniry, Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Jabal Gafur dan Universitas Al Muslim), kepala sekolah dan guru dari sekolah mitra/lab LPTK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kemenag Kota Banda Aceh.
LPTK bersama USAID PRIORITAS akan mempersiapkan proposal pembentukan Pusat Studi Layanan Pendidikan untuk diajukan kepada pimpinan universitas.
“FKIP Unsyiah bersama USAID PRIORITAS akan membuat proposal pembentukan Pusat Studi Layanan Pendidikan untuk diusulkan ke Rektor Unsyiah agar pusat ini menjadi salah satu pusat kajian di universitas. Pusat studi ini akan ditempatkan dibawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,” jelas Dr. Ismail, Spesialis Pengembangan LPTK USAID PRIORITAS Aceh.
Tujuan terbentuknya pusat kajian ini antara lain untuk membantu LPTK sebagai penyedia layanan bidang pendidikan, meningkatkan kemampuan pedagogi dosen dalam memberi perkuliahan yang lebih banyak praktik, meningkatkan profesionalisme dosen dan guru dalam bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah, membantu sekolah dalam penguatan manajemen pendidikan, serta meningkatkan kerja sama antar LPTK.
“Pusat studi ini akan melibatkan seluruh fasilitator LPTK yang telah dilatih oleh USAID PRIORITAS, sehingga mereka akan tetap berkontribusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh,” kata Ismail lagi.
Pusat studi ini direncanakan akan tetap melanjutkan model pendekatan yang telah dikembangkan oleh USAID PRIORITAS, diantaranya akan bermitra dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai penyedia layanan pelatihan guru, kepala sekolah dan komite. Akan membantu dinas pendidikan dan kemenag dalam meningkatkan pelayanan dan membuat strategi-strategi dalam bidang pendidikan, termasuk memfasilitasi pembuatan Renstra, Rencana Pengelolaan Anggaran Pendidikan, Penataan Distribusi Guru, dan lainnya. Tidak hanya itu, lembaga ini juga akan tetap mengaktifkan “Universitas Konsorsia” yang telah berjalan 5 tahun bersama dengan USAID PRIORITAS.
“Berakhirnya program USAID PRIORITAS di LPTK bukan berarti LPTK dan sekolah mengakhiri semua praktik baik yang telah dikembangkan selama ini, bahkan ini berarti kita memulai sesuatu yang baru untuk melanjutkan program ini,” jelas Prof Dr Syamsul Rijal yang juga akan membentuk Pusat Studi Layanan Pendidikan di UIN Ar Raniry yang akan melibatkan semua fasilitator USAID PRIORITAS di perguruan tingginya. Ia menambahkan, pusat kajian tersebut dapat menjadi bengkel atau workshop untuk terus meningkatkan kompetensi pendidik di Aceh, “Guru tidak boleh berhenti untuk belajar, harus terus meningkatkan kompetensi dan lembaga ini menjadi referensinya,” katanya.
Lynne Hill, Teaching and Learning Advisor USAID PRIORITAS mengatakan kerja sama USAID PRIORITAS dengan LPTK ini sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi dan dokumentasi praktik baik yang dikumpulkan dari para dosen dan mahasiswa LPTK.
“Dari hasil evaluasi dan praktik baik yang dikembangkan di LPTK dan sekolah membuktikan kemajuan dalam program ini dan kami sangat berharap program ini dapat terus dilanjutkan di LPTK dan sekolah,” kata Lynne Hill. Lynne juga berharap bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik untuk menyamakan persepsi dan strategi keberlanjutan pasca program ini berakhir.
Dalam pertemuan ini sekagus dilakukan penyerahan piagam apresiasi kemitraan yang diberikan USAID PRIORITAS kepada LPTK, Konsorsia LPTK, Fasilitator LPTK dan sekolah mitra LPTK. Sejak akhir tahun 2012, USAID PRIORITAS telah bekerja dengan 9 pemerintah kabupaten di Aceh untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar, yakni Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi guru pra (mahasiswa calon guru) dan dalam jabatan, serta membantu kabupaten dalam meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen pendidikan, USAID PRIORITAS Aceh telah bekerjasama dengan dua LPTK yaiu Unsyiah dan UIN Ar Raniry. Terlibat juga empat LPTK Konsorsium yakni Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Jabal Gafur dan Universitas Al Muslim Bireuen.
USAID PRIORITAS Aceh telah mengembangkan 18 sekolah mitra LPTK yang digunakan mahasiswa sebagai tempat praktik mengajar di sekolah yang menerapkan pembelajaran aktif, budaya baca, dan manajemen berbasis sekolah. 18 sekolah mitra ini terdiri atas 12 SD/MI dan 6 SMP/MTs yang berada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Kerja sama ini telah memfasilitasi pelatihan lebih dari 200 dosen dan 500 mahasiswa di Provinsi Aceh untuk melaksanakan praktik yang baik di perkuliahan.