KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co – Baru-baru ini, puluhan guru SMP dari berbagai sekolah di Banten terlihat antusias dalam mengikuti acara workshop bertajuk Ngajarkeun Basa Sunda Bari Gumbira di Gedung Pendopo Kabupaten Pandeglang.
Wildan Fisabililhaq, Ketua Pelaksana acara menuturkan bahwa kegiatan ini diperuntukkan bagi para pendidik di Banten untuk memberikan bekal kepada para guru dalam mengajarkan Bahasa Sunda.
“Sesuai denga tema, acara ini bertujuan untuk bagaimana caranya agar guru di Banten bisa mengajarkan Bahsa Sunda Banten di sekolah dan lingkungannya masing-masing,” tutur Wildan kepada biem.co.
Kami menolak, imbuh Wildan, atas pernyataan yang menyebutkan bahwa Bahasa Sunda Banten itu kasar dan lain sebagainya, karena sebetulnya bahasa bergantung pada konteksnya.
“Jangan sampai Bahasa Sunda Banten musnah, karena ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri. Mengingat saat ini banyak pernyataan yang muncul bahwa Bahasa Sunda Banten itu kasar,” seru Wildan.
Wildan menambahknan, acara ini terselenggara atas kerjasama antara Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Basa Sunda Banten, Kilinik Basa Sunda, dan dimeriahkan oleh Paguyuban Seni Tradisi (Pasentra).
“Acara ini sangat luar biasa, karena para peserta yang hadir mendapatkan materi dari narasumber yang sudah tidak asing lagi, baik seniman, budayawan, maupun sejarawan. Yaitu Taufik Fathurahman, Penggagas Kilinik Basa, Godi Suwarna, Sastrawan, dan Ferry Curtis, Musikus, dan lainnya,” tutur Wildan, yang juga sebagai Sekretaris MGMP Kabupaten Pandeglang.
Bulan depan, lanjut Wildan, MGMP Basa Sunda Banten akan menghelat acara diskusi bersama bertepatan pada Hari Bahasa Ibu Internasional untuk membicarakan lebih lanjut bagaimana caranya agar Bahasa Sunda Banten dapat lebih dicintai oleh masyarakat.
Diketahui, acara ini dibuka oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita, dan dihadiri oleh dinas terkait. (AF)