KABUPATEN LEBAK, biem.co – Berbagai suku di Indonesia memiliki ragam tradisi dan budaya. Di mana, biasanya tradisi dan budaya tersebut dimaksudkan untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satunya adalah masyarakat adat Baduy yang berada di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Masyarakat adat Baduy hingga saat ini masih kokoh menjalankan tradisi dan budaya peninggalan nenek moyangnya. Di antara tradisinya adalah berpuasa selama tiga hari dalam bulan Kawalu.
Kepala Desa Kanekes, Saija menuturkan bahwa dalam tradisi Kawalu, wisatawan domestik maupun lokal tidak diperkenankan untuk masuk ke Baduy Dalam.
“Hasil musyawarah para tokoh adat Baduy, diputuskan bahwa bulan Kawalu mulai Sabtu 28 Januari sampai 23 April 2017. Di mana masyarakat adat Baduy akan berpuasa dan berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan selama tiga hari, masing-masing sehari dalam bulan Kawalu,” tutur Saija, yang juga tetua di Baduy, saat dihubungi oleh biem.co, Jumat (27/01).
Adapun bulan Kawalu itu tediri dari tiga bulan; Pertama, Kawalu Miteumbeuy (awal), kedua, Kawalu Tengah, dan ketiga, Kawalu Tutug (akhir).
Tampak surat keterangan pemberitahuan Kawalu oleh Kades Kanekes. (Foto: Intimewa).
Kawasan Baduy Dalam tersebar di Kampung Cibeo, Cikertawan, dan Cikeusik.
Upacara Kawalu, imbuh Saija, akan dilaksanakan pada Sabtu 28 Januari 2017 atau menurut penanggalan Baduy adalah pada 16 sampai 17 bulan Kawalu.
Saija berharap, melalui tradisi ini, semoga negara senantiasa ada dalam keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan.
“Harapannya, supaya negara tertib, aman, uman, amin, dan masyarakatnya bisa pada sadar, seru Saija.
Untuk menghormati dan menghargai keputusan adat masyarakat Baduy dalam menjalani ritual adat peninggalan nenek moyang itu, Saija mengimbau, agar para wisatawan baik domestik maupun mancanegara tidak memasuki kawasan Baduy Dalam.
“Selama tradisi Kawalu berjalan, maka masyarakat luar dilarang untuk masuk ke Baduy dalam,” seru Saija.
Tampak wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Baduy.
Setelah melaksanakan perayaan Kawalu, pengunjung diizinkan kembali mendatangi kawasan Baduy Dalam.
“Satu bulan berikutnya setelah perayaan Kawalu, masyarakat adat Baduy akan menggelar perayaan “Seba Baduy” dengan mendatangi Bupati Lebak, Bupati Pandeglang, dan Gubernur Banten dengan membawa hasil-hasil bumi,” pungkas Saija. (AF)