KOTA PANDEGLANG, biem.co – Melihat anak tumbuh sehat, cerdas dan berkahlak mulia adalah dambaan setiap orang tua. Namun hal itu tidak akan terwujud, manakala anak dibiarkan tumbuh dalam lingkungan yang buruk dan diasuh dengan pola yang tidak baik.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Danang Sasongko, saat memberikan Seminar Parenting bertajuk Membangun Kemandirian Anak Menuju Generasi yang Sehat, Cerdas, dan Berakhlak Mulia di Gedung MUI Kabupaten Pandeglang, Selasa (24/01).
Danang mengungkapkan, Anak akan merasa bahagia, manakala melihat lingkungan terdekatnya, seperti rumah, sekolah, dan masyarakatnya pun bahagia.
“Sekarang banyak anak-anak merasa stres dan tertekan, karena banyak tuntutan dari orangtua, begitupun kadang-kadang di sekolah sering terjadi intimidasi dan paksaan, sehingga itu berdampak pada perilaku-perilaku menyimpang pada anak, bahkan anak cenderung akan melakukan tindak kriminal, karena dalam benak anak akan tecipta citra negatif,” tutur Danang.
Selain itu, imbuh Danang, pola asuh yang baik adalah pola asuh yang dapat menciptakan ruang kepada anak, sehingga anak-anak mampu tumbuh berkembang sesuai dengan kepribadiannya.
“Di sini, orangtua harus bisa memberikan kesempatan untuk mendengarkan anak, pengarahan, kasih sayang, dan kelekatan emosi,” kata Danang.
Baca juga: LPA Provinsi Banten: Beri Seribu Paket Susu Lactamil dan Seminar Parenting
Lebih lanjut, Danang menjelaskan, Ada empat model pola asuh yang sering diterapkan oleh orangtua. Yaitu, pola asuh otoriter, pemisif, acuh, dan moderat. Pola moderatlah yang sangat cocok dalam mengembangkan kepribadian dan membentuk karakter anak, karena di antara orangtua dan anak terjadi komunikasi dua arah yang baik.
“Jangan menggunakan pola asuh tipe otoriter, pemisif, atau acuh, karena akan berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang anak,” tegasnya.
Danang menambahkan, tidak hanya lingkungan dan pola asuh yang dapat memengaruhi kecerdasan anak, namun rasa syukur dari orang tua terhadap anak pun memiliki peran besar.
“Seharusnya orangtua dapat lebih bijak dalam mensyukuri atas apa yang ada pada diri anak, karena dengan bersyukur, orangtua akan mampu untuk mengembangkan bakat minat anak dengan baik dan arif, juga akan mampu menciptakan lingkungan yang bahagia untuk anak, maka apabila anak bahagia, tentu anak cenderung akan tumbuh dengan cerdas dan memiliki akhlak yang mulia,” seru Danang.
“Mana bisa kecerdasan dan akhlak mulia anak akan tumbuh, bila anak terus-menerus ada dalam kondisi yang tertekan dan putus asa,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan ini diinisiasi oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Banten, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang, dan Lactamil. (AF)