HiburanWisata & Kuliner

Ini 3 Wisata Cagar Budaya di Kota Serang yang Wajib Kamu Kunjungi

 

biem.co — Sahabat biem, Kota Serang memiliki banyak peninggalan gedung-gedung bersejarah terutama dari masa kolonial. Sebagai warisan budaya, peninggalan-peninggalan ini tersebut sampai sekarang masih terjaga baik dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti bidang pemerintahan dan pelayanan umum, pendidikan dan militer, dan sarana pelayanan agama.

 

Nah, tentu kamu penasaran, kan? Berikut Redaksi sajikan 3 cagar budaya di Ibu Kota Provinsi Banten yang meliputi aspek-aspek di atas.

 

1. Kantor Bupati Serang

Sahabat biem, kantor Bupati Serang ini selesai dibangun pada tahun 1826. Pembangunan kantor ini dilakukan setelah kantor bupati di Kaibon dirasa kurang memadai. 

 

Kantor yang menghadap ke arah selatan atau Alun-alun Kota Serang ini, sejak awal ditempati oleh Bupati Serang kedua, Agoes Rajak R.A. Djadjakusumaningrat (1840-1849) yang menggantikan Pangeran  Adi Santika (1816-1827), sampai sekarang berfungsi sebagai kantor sekaligus rumah dinas Bupati Serang.

 

Kantor Bupati Serang via web.serangkab.go.id

 

Denah bangunan ini berbentuk empat persegi panjang dengan pondasi yang masif (padat dan kokoh). Ditopang oleh 32 buah pilar bergaya tuscan warna putih. Awalnya, bangunan ini terdiri dari bangunan utama, ruang rapat, rumah tinggal, dapur, rumah-rumah pembantu, beranda depan, ruang makan, ruang penginapan, dan kandang kuda. Secara umum kondisi bangunan ini masih sangat baik.

 

2. Markas Polisi Militer Serang

Nah, salah satu sekolah dengan jenjang tertinggi yang pernah ada di Banten sampai tahun 1910 adalah Opliedingschool voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), sekolah persiapan calon pamong praja. Berdasarkan besluit (surat keputusan) tanggal 5 Oktober 1908 Nomor 1, Gubernur Jendral Raad van Nederlands-Indie menetapkan pendirian OSVIA di Serang.

 

OSVIA adalah sekolah yang biaya operasional pendidikannya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah kolonial Belanda termasuk pemberian beasiswa.

 

  

Gedung OSVIA di Serang (atas) yang kini berubah fungsi menjadi gedung Kepolisian Resort Serang (bawah).

 

Para calon siswa yang diizinkan masuk ke sekolah ini adalah para pelajar yang berasal dari Banten dan Batavia, dengan lama studi dua tahun. Bidang studi yang dipelajari di sini antara lain ilmu pemerintahan (beesturkunde), ilmu hukum, bahasa Belanda, ilmu ukur tanah, ilmu ukur permukaan air, pembuatan garis dan peta, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pertanian.

 

Sekolah berasrama ini cukup ketat dalam menerapkan kedisiplinan. Pada April 1925 muncul rencana penutupan OSVIA. Hal ini mendapat resistensi dari masyarakat. Namun, karena keputusan pemerintah sudah bulat dan matang, maka pada 1925 seperti tertuang dalam arsip kolonial OSVIA ditutup. Kemudian sejak 1949, bekas gedung OSVIA ini digunakan oleh Kepolisian Resort Serang (Polres) Serang.

 

Secara umum, bangunan yang terletak di Jalan. Ahmad Yani No.64, Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten ini dipengaruhi oleh arsitektur masa peralihan antara gaya indische empire dengan gaya kolonial modern yang sezaman dengan bangunan Stasiun Kereta Api Serang dan bangunan Korem 064 Maulana Yusuf.

 

3. Masjid Agung al-Tsauroh 

Masjid yang berdekatan dengan gedung Makorem 064 Maulana Yusuf ini berada dalam kawasan Islamic Center Serang dan kampus Institut Agama Islam Banten (IAIB). Secara garis besar masjid ini terbagi ke dalam dua bangunan, yaitu bagian utama (dalam) yang berfungsi sebagai tempat imam dan khatib, juga jemaah laki-laki dan perempuan, dan bagian tambahan (luar) yang  berfungsi  sebagai tempat ibadah apabila jemaah di dalam sudah penuh. 

 

Masjid al-Tsauroh Serang via simas.kemenag.go.id

 

Masjid ini memiliki banyak keunikan, salah satunya terdapat ornamen labu pada setiap soko guru yang merupakan simbol makanan khas Banten di masa Kesultanan Banten. Meskipun bangunan ini telah mengalami renovasi total, namun aspek inersia visual (tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk yang bergantung pada geometri dan orientasi terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandangan manuasianya) masih terlihat jelas

 

Sahabat biem, masih banyak cagar budaya di Kota Serang yang dapat kamu kunjungi, di antaranya adalah bekas Kantor Gubernur Banten, Stasiun Kereta Api, Gedung Joang 45, Gedung Korem 064 Maulana Yusuf, kampus IAIN SMH Banten, dan Gereja HKBP. (red)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button