biem.co — Penghujung Agustus, Banten Muda Community dan biem.co kembali menggelar kegiatan obrolan santai Selasa malam. Selasa, 30 AGustus 2016 semalam, giliran komunitas sosial Banten Food Bank (BFB) yang berkunjung dan berbagi inspirasi di mueja bundar Banten Muda.
“Selama semangat yang dibangun oleh setiap komunitas adalah kreativitas dan inspirasi, maka Banten Muda Community akan senantiasa menerima dan bersinergi,” ungkap CEO biem.co yang sekaligus Ketua Umum Banten Muda Community, Irvan Hq.
BFB yang lahir pada Februari 2016 ini merupakan proyek pertama di Banten, bahkan mungkin di Indonesia yang memiliki visi untuk membangun dan melakukan inovasi proyek sosial yang fokus pada penanggulangan kelaparan, gizi buruk dan kemiskinan di Banten.
Baca juga: Tak Mau Berpangku Tangan, Banten Food Bank Turun Membantu Warga Kelaparan
“Awalnya BFB terinspirasi dari negara Amerika dan Kanada, di mana setiap Jumat Food Banknya mengumpulkan orang tua atau jompo dan yatim, kemudian dibawa dan diberikan makanan yang diperoleh dari urunan atau gotong royong. Hal tersebut sudah dilakukan selama 20 tahun,” ungkap Founder Banten Food Bank, Idho M Kurniawan yang hadir bersama relawan BFB.
Idho yang pernah studi di Negeri Paman Sam itu menuturkan, di Amerika sana hanya butuh waktu 4 jam untuk mengumpulkan satu mobil makanan.
Suasana diskusi yang santai dan penuh inspirasi
“Ini merupakan pekerjaan yang berat karena berurusan dengan perut orang. Namun demikian, saya dan kawan-kawan BFB semata-mata hanya membantu sesama, soal balasan kami serahkan kepada Yang Maha Kuasa,” ceritanya.
Kini BFB sudah tersebar dibeberapa kabupaten/kota se-Provinsi Banten, di antaranya Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, dan Kabupaten Pandeglang.
“Sudah ada sekitar 200 relawan. Saat ini, kami masih terkendala soal legalitas, karena masih berbentuk komunitas biasa dan sistem yang belum terintegrasi. Sehingga informasi hanya baru media sosial facebook,” tutur Idho.
Beberapa program BFB di antaranya adalah donate food (mengumpulkan makanan), donate funds (mengumpulkan sumbangan berupa uang untuk kemudian dibelikan makanan), dan donate time (menyempatkan waktu untuk sosialisasi dan memberikan penyuluhan gizi).
Berfoto dengan pose Smart Icon Banten Muda
“Ke depan BFB berencana akan membuat program food donation box, di mana akan menyediakan dan menempatkan box makanan di beberapa tempat strategis seperti mall, kantor pemerintahan, sekolah, dan kampus, yang nantinya akan didistribusikan kepada yang membutuhkan,” lanjutnya.
Idho mengaku, saat ini sedang berupaya memperkenalkan BFB di Banten, baik kepada Pemerintah Banten juga pemangku kepentingan lain. Dengan harapan BFB mendapatkan akses lebih mudah dalam menjalankan semua program yang berkelanjutan dan lebih intens. (ega)