biem.co — Dalam semarak peringatan hari kemerdekaan Indonesia, kata 'dirgahayu' biasanya menjadi laris manis digunakan masyarakat Indonesia. Tapi, tahukah Sahabat bahwa selama ini banyak di antara kita yang salah kaprah dengan arti kata 'dirgahayu'?
Dilasir dari badanbahasa.kemdikbud.go.id, penulisan "Dirgahayu HUT RI Ke-71" adalah contoh penulis yang dilakukan secara tidak cermat hingga menimbulkan salah tafsir. Ya, ketidaktepatan kalimat "Dirgahayu HUT RI Ke-71" terletak pada penempatan kata dirgahayu. Kata dirgahayu merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang bermakna ‘panjang umur’ atau berumur panjang’. Jika dihubungkan dengan makna yang didukung oleh HUT, pemakaian kata dirgahayu tidak tepat karena rangkaian kata dirgahayu HUT bermakna ‘selamat panjang umur HUT’. Makna seperti itu dapat memberi kesan bahwa yang diberi ucapan “selamat panjang umur” dan “semoga panjang umur” adalah HUT-nya, bukan RI-nya. Padahal yang dimaksud dengan ungkapan adalah RI. Oleh karena itu, agar dapat mendukung pengertian secara tepat, susunan dirgahayu HUT perlu diubah menjadi dirgahayu RI. Ungkapan itu sudah tepat tanpa harus disertai HUT dan ke-71. Jika HUT ingin digunakan, sebaiknya kata dirgahayu kita hilangkan dan kata bilangan tingkat ke-71 dipindahkan sebelum RI sehingga susunannya menjadi HUT KE-71 RI.
Selain ketidaktepatan pengunaan kata 'dirgahayu', kita juga sering tak tepat menggunakan kata bilangan tingkat. Sebagai contoh "Dirgahayu RI Ke-71". Apa yang salah pada ucapan tersebut?
Ketidaktepatan pada ucapan di atas terletak pada penempatan kata bilangan tingkatnya. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang diletakkan sesudah RI (RI Ke-71) dapat menimbulkan kesan bahwa RI seolah-olah berjumlah 71 atau mungkin Iebih. Kesan itu dapat menimbulkan pengertian bahwa yang sedang berulang tahun adalah RI yang ke-71 bukan RI yang ke-10 ke-15, atau yang lain. Padahal, kita mengetahui bahwa di dunia ini hanya ada satu RI, yaitu Republik Indonesia, yang sedang berulang tahun ke-54. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah tafsir semacam itu, susunan RI ke-71 harus kita ubah. Pengubahan itu dilakukan dengan memindahkan kata bilangan tingkat ke-71 ke posisi sebelum RI dan menggantikan kata dirgahayu dengan HUT sehingga susunannya rnenjadi HUT ke-71 RI.
Atas dasar uraian di atas, ucapan di atas dapat kita perbaiki menjadi lebih tepat dengan menulisnya menjadi "Dirgahayu RI" dan "HUT Ke-71 RI".
Selain ungkapan itu, tentu masih banyak ungkapan lain yang dapat digunakan, antara lain, "Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia" atau "Dirgahayu Kemerdekaan Kita".
Yuk, kita gunakan ungkapan secara cermat, selain dapat menyatakan informasi yang tepat berarti kita pun turut mendukung usaha pembinaan dan pengembangan bahasa sebagai wujud kecintaan kita pada negeri. (red)