SERANG, biem.co — Kemiskinan dan pengangguran kerap menjadi isu yang mencuat di Banten. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, jumlah penduduk miskin tercatat 690,67 ribu jiwa pada September 2015 dan pada November 2015 jumlah angkatan kerja tercatat 5,33 juta orang dan jumlah orang yang terserap di dunia kerja sekitar 4,82 juta orang, artinya kurang lebih setengah juta penduduk Banten menganggur.
Fakta ini menjadi lebih ironis ketika tersebar berita tentang banyaknya tenaga asing ilegal yang masuk ke Banten. Mau tidak mau, tentu hal ini mencuatkan kecemburuan sosial serta memicu konflik horizontal pada masa yang akan datang jika tidak ditangani dengan serius. Di sisi lain, Banten dengan kelebihan sumber daya alam dan letak geografisnya yang strategis merupakan permata tersembunyi yang belum banyak terkelola dengan baik. Atas dasar itulah, Dompet Dhuafa Banten berikhtiar membuat sebuah program berbasis pemberdayaan ekonomi yang memang sudah menjadi strategi lembaga hingga tahun 2017.
“Pemberdayaan ekonomi ini dipilih berdasarkan pengamatan dan pengalaman Dompet Dhuafa mendampingi masyarakat miskin. Program pemberdayaan ekonomi adalah metode paling efektif membantu masyarakat yang dhuafa menjadi berdaya,” ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Abdurrahman Usman saat peluncuran program Kampoeng Ternak Banten di Cipocok Jaya, Kamis (11/8/2016).
Ide digulirkannya program Kampoeng Ternak Banten bermula dari adanya potensi ekonomi dalam aktivitas tahunan Dompet Dhuafa melalui syiar ibadah kurban. Setiap tahunnya, keterbutuhan akan hewan kurban khususnya domba dan kambing terus meningkat. Tahun 2014 Dompet Dhuafa Banten menerima titipan amanah pekurban setara domba dan kambing sebanyak 58 ekor, dan tahun 2015 yang lalu sebanyak 89 ekor.
Pada akhirnya, dari perpaduan potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia, potensi ekonomi, dan fakta isu sosial di atas, Dompet Dhuafa berharap, kehadiran program Kampoeng Ternak Banten dapat membantu masyarakat dhuafa menjadi lebih berdaya. Program ini pun diharapkan dapat menjadi pusat pelatihan dan training budidaya ternak domba di Banten, menjadi sentral pemasok domba/kambing yang sehat dan berkualitas, menjadi pemasok pupuk kandang/organik untuk mendukung kegiatan para petani di sekitar lokasi, serta sebagai ikhtiar membantu mengentaskan kemiskinan di Banten.
“Semoga semakin banyak dhuafa yang terbantu melalui program Kampoeng Ternak Banten ini. Oleh karena itu, tentunya sokongan dari berbagai pihak baik individu, komunitas, media, pemerintah, maupun swasta akan sangat berarti. Dompet Dhuafa memiliki konsep, sistem, dan data mustahik yang mengantre uluran tangan para donatur,” pungkas Usman.
Kampoeng Ternak Banten adalah salah satu bukti bahwa dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf dapat memberikan efek baik pada banyak hal, terutama dalam ikhtiar pengentasan kemiskinan. (red)