KABUPATEN SERANG, biem.co – Salah satu pariwisata di Kabupaten Serang terancam tertinggal, jika tidak segera dilakukan pembenahan untuk pariwisata. Ancaman tersebut seiring keseriusan pemerintah dalam menata kawasan ekonomi khusus pariwisata Tanjung Lesung. Salah satu kawasan pariwisata yang terancam yaitu pariwisata Anyer.
Hal itu terungkap dalam audiensi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, dengan Komisi II DPRD Kabupaten Serang, di gedung DPRD. Audiensi sendiri membahas pariwisata Anyer.
“Untuk terus memajukan dan meningkatkan pariwisata di Kabupaten Serang, salah satunya pariwisata Anyer, harus ada komunikasi dari pihak PHRI dan pemerintah daerah, agar pariwisata, khususnya Anyer tidak tertinggal, karena selama ini dinilai masih berjalan sendiri,” ujar Ketua PHRI Kabupaten Serang, Suherman, Kamis (20/6/2016).
Dikatakan Suherman, dengan adanya KEK, dan jika tol kawasan ekonomi khusus sudah terwujud, maka Anyer akan tertinggal jika tidak segera dilakukan pembenahan untuk pariwisatanya, karena Kabupaten Serang juga memiliki kawasan pariwisata yang bisa diandalkan.
Ia menambahkan, selama ini, berbagai permasalahan terkait pariwisata sudah disampaikan ke pemerintah daerah, namun belum banyak yang direalisasikan. Hanya sebatas informasi saja tanpa adanya langkah kongkrit, seperti pengelolaan wisata umum yaitu banyak pantai baru yang dibuka, namun liar tidak ada izin dan juga pendirian losmen yang tidak ada tembusan ke pihak PHRI.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang, Heri Azhari mengaku optimis, pariwisata di Kabupaten Serang, khususnya Anyer, masih bisa dibenahi dan tidak akan tertinggal. Ia berharap, pemerintah dan pihak lain bisa koordinasi dan kerjasama meningkatkan pariwisata.
Meski diakuinya, pariwisata khususnya Anyer hingga kini masih menyisakan permasalahan, namun pemerintah daerah diminta tidak menutup mata untuk berbenah. (firo)