InspirasiOpini

Menata Hidup yang Bahagia

Oleh Inka Bella Mahpudiarti

 

biem.co – Hidup ini sebuah anugerah terindah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia. Betapa menyenangkannya menjadi bagian dari manusia yang merupakan makhluk yang diciptakan dengan sempurna yang telah dibekali akal pikiran sehingga mampu berpikir untuk memilih jalan yang baik dan buruk dalam kehidupannya.

 

Kita bisa menikmati semua rasa dalam kehidupan ini seperti layaknya menikmati makanan atau minuman. Betapa bahagia jika kita disuguhi makanan atau minuman yang kita sukai, begitupun dengan kehidupan manusia. Kita sudah disuguhi beberapa macam rasa untuk menikmati hidup ini, tergantung bagaimana kita sendiri yang menjalaninya, dinikmati atau tidak dinikmati, mau dibuat manis ataukah pahit.  

 

Perjalanan manusia dalam menjalankan kehidupan ini memang tidak selalu berjalan mulus tanpa ada sesuatu hambatan, selalu ada rintangan yang harus dilalui, seperti layaknya jalan raya yang tidak selalu lurus, pasti ada belokan yang menjadikan perjalanan kita ke suatu tempat terhambat. Banyak dari kita sebagai manusia mengalami kebingungan dan tidak memahami dalam memaknai hidup yang dijalaninya sehingga kehilangan pedoman hidup. Sebagian kita sebagai manusia ketika dalam kesusahan selalu berpikir negatif bahwa hidup ini  tak indah. Padahal, jika kesusahan itu dijadikan sebagai kekuatan untuk bangkit dan menyadari bahwa kehidupan ini telah menyuguhi beberapa macam rasa, jika dinikmati dan terus berpikir positif maka kesusahan kita jadikan sebagai ujian yang pada suatu saat pasti berlalu. Sebaliknya, jika terus diratapi dan terus berpikir negatif maka akan semakin terpuruk.

 

Semua orang ingin hidupnya selalu bahagia tanpa ada kesedihan, bahagia itu suatu rasa yang indah terletak pada jiwa. Setiap manusia pasti mengalami kesedihan dan kebahagiaan. Bagaimana agar kebahagiaan itu selalu ada dalam hidup ini dan tidak mengalami kesedihan? Hal yang tidak mungkin jika dalam hidup ini kita tidak mengalami kesedihan. Setidaknya kesedihan itu mampu segera kita gantikan dengan kebahagiaan. Menata hidup yang bahagia harus kita ciptakan sendiri.

 

Hidup ini akan terasa bahagia dengan dinikmati. Kita bisa menikmati kehidupan ini dengan berbagai cara. Pertama, kita bisa menikmati hidup ini dengan selalu mengingat Allah SWT. Tidak ada yang lebih tenang selain mengingat-Nya, dalam Alquran Surat Ar-Ra’du ayat 28: “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati ini menjadi tenteram.”

 

Dalam menjalankan kehidupan ini jika kita menyerahkan semua perjalanan hidup yang sulit atau mudah kepada-Nya serta mengingat-Nya dalam kondisi apa pun agar hidup menjadi terarah dengan penuh keberkahan.

 

Banyak manusia yang tidak mengingat Allah SWT dalam setiap langkah kehidupannya, terlebih lagi jika telah diberikan kemudahan dalam menjalani hidup, di antara kita ada yang melupakan-Nya, padahal kemudahan itu datangnya dari Allah SWT. Jika kemudahan itu sudah lenyap dan akhirnya digantikan dengan kesulitan, tidak jarang dari kita itu menyalahkan orang lain atau dirinya sendiri yang tidak bisa menghadapi kehidupannya, dan pada akhirnya meratapinya berlama-lama. Padahal, jika menjalani kehidupan ini telah diberikan kemudahan maupun kesulitan dengan diserahkan kepada Allah SWT. Kebahagiaan pun selalu menghampiri serta kesedihan pun akan mudah digantikan dengan kebahagiaan.

 

Kedua, menjalani hidup ini dengan selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita, sekecil apa pun nikmat-Nya haruslah disyukuri.

 

Dalam Alquran Surat Ibrahim ayat 7 “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

 

Bersyukurlah atas apa yang kita miliki pada saat sekarang ini karena orang lain belum tentu memilikinya. Beberapa orang sejak lahir tidak mampu melihat indahnya alam ini, gunung-gunung yang menjulang tinggi, hamparan pantai dengan desiran ombak, tidak mampu untuk mendengar sehingga sunyi senyap hidup ini, tidak bisa berbicara sehingga kesulitan sekali dalam berinteraksi dan masih banyak yang lainnya orang-orang yang telah dicabut kenikmatannya.

 

Jika kita lihat mereka yang mempunyai kekurangan, tentu saja tidak menyerah menjalani kehidupan ini, mereka terus bersyukur atas apa yang telah Allah SWT berikan. Seperti kisah beberapa syekh Al-Azhar dan ulama-ulama di bumi ini hafal 30 juz Alquran dan ilmunya sangat dalam, padahal seumur hidup tak pernah melihat satu huruf pun karena buta. Betapa Allah SWT dengan mudahnya menghendaki seseorang yang selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.

 

Jika kita menghitung nikmat-Nya tak akan pernah bisa terhitung. Sampai saat ini jantung kita masih bisa berdetak dengan nikmat diberikan pengihatan untuk melihat ciptaan-Nya, diberikan penciuman, diberikan pendengaran, diberikan kemampuan untuk berbicara dan yang lainnya, yang tidak pernah kita sadari atas nikmat-Nya yang telah diberikan.   

 

Akan tetapi banyak manusia yang tidak pernah menyadari atas nikmat-Nya yang telah diberikan. Terkadang ketika kita mendapatkan nikmat dari Allah SWT, seringkali melihat orang lain  diatas kita, padahal setiap manusia telah diberikan nikmat yang begitu adil karena Allah SWT memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Seperti ketika kita hanya mempunyai sepedah motor sedangkan orang lain mempunyai mobil, sehingga kita menginginkan kehidupan seperti orang lain yang diatas kita tanpa melihat kebawah, padahal masih banyak orang tidak mempunyai sepedah motor. Bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT itu merupakan hal yang indah ketika kita hanya memandang mereka yang di atas, kita juga harus memandang mereka yang di bawah kita.

 

Jadi, dalam menjalani kehidupan ini kita selalu disuguhi oleh banyaknya rasa, tergantung kita mau menikmati atau tidak dalam setiap rasa yang telah disuguhi. Tentu saja manusia selalu menginginkan agar hidupnya selalu bahagia tanpa adanya kesedihan dalam jiwanya, kesedihan itu tidak bisa dihilangkan akan tetapi bisa segera digantikan dengan kebahagiaan. Kebahagian tidak harus dicari tapi diciptakan karena kebahagiaan ada di hati orang-orang yang selalu mengingat Allah SWT serta merasa puas dengan apa yang diberikan kepada-Nya dengan selalu bersyukur atas nikmat-Nya.


Penulis: Inka Bella Mahpudiarti. Lahir di Lebak, 23 September 1996.  Inka adalah mahasiswi IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Jurusan Bimbingan dan Konseling. Motto hidupnya “Hidup bukan hanya sekadar hidup tapi bermanfaatlah!”

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button