InspirasiOpini

Berhentilah Membenci Senin agar Masa Depanmu Jauh Lebih Baik

biem.co – Hari Senin barangkali menjadi hari yang paling tidak disukai. Ya, alasan yang paling mendukung adalah, kebanyak kita tidak siap untuk meninggalkan kenyamanan bersantai yang dilewati di hari sebelumnya.

Sahabat tentu pernah dengar ucapan I hate Monday! Atau jangan-jangan Sahabat juga memajang kalimat itu di status media sosial?

Sebenarnya, hari-hari kita adalah miniatur kehidupan kita, lho. Ketika kita menjalani jam demi jam, kita telah menciptakan tahun-tahun Kita. Ketika kita menjalani hari-hari kita, sebenarnya Kita sedang kita tengah  mengukir kehidupan. Apa yang kita lakukan hari ini menciptakan masa depan kita. Apa yang kita makan hari ini akan menentukan kesehatan kita di masa yang akan datang.

Kata-kata yang kita ucapkan, gagasan yang kita lontarkan, sikap yang kita tunjukkan kepada orang lain hari ini, akan menentukan nasib kita di kemudian hari. Hal-hal yang kita lakukan hari ini baik itu kecil maupun besar akan menimbulkan konsekuensi besar sepanjang hidup kita. Kita bisa terkena penyakit post power syndrome usai pensiun bila kata-kata, gagasan, dan sikap Kita hari ini lebih banyak menyakiti, merendahkan, dan menjatuhkan orang lain.

Kekuatan diri

Setiap orang diberi kekuatan yang hebat oleh Sang Pencipta. Dengan kekuatan itu kita memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang-orang di sekitar kita, bila kita memang memilihnya. Kekuatan yang hebat di dalam diri kita bisa tumbuh dan berkembang bila sering kita gunakan setiap hari. Semakin sering kita gunakan, kekuatan itu akan semakin membesar. Semakin besar kekuatan itu kita latih, kita akan semakin percaya diri dan dikenal orang.

M. Yunus mendapatkan hadiah Nobel pada 2006 adalah buah dari yang ia lakukan 30 tahun yang lalu. la menggunakan kata-kata, sikap, gagasan, dan perbuatannya untuk menolong orang-orang miskin di Bangladesh. Semakin ia asah gagasan yang ia ujicobakan di Desa Jobra, semakin mahir ia memberdayakan orang miskin melalui konsep microfinance.

Hal ini menjadikan M.Yunus semakin percaya diri dan juga dikenal dunia sebagai ahli microfinance. Kini, konsep microfinance yang dikembangkan M.Yunus sudah tersebar ke 100 negara lebih dan telah  menolong lebih dari 5 juta orang. Semua prestasi itu, diraih oleh M.Yunus dengan hal kecil yang ia lakukan di Desa Jobra dengan menolong seorang wanita bernama Sufia Begum. Perbuatan kecil tetapi berdampak besar dalam kehidupan M. Yunus.

Bangunan pun kokoh karena pondasi yang kuat dan tersusun rapi di bawahnya. Hidup kita akan terasa nikmat dan memiliki fondasi keberhasilan yang kuat di masa depan bila kita menjalani hari-hari ini dengan penuh kebaikan dan prestasi. Kita tak akan menjadi kuat dan kokoh bila hari ini hanya menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang tidak terlalu penting. Misalnya, menonton televisi berjam-jam untuk acara yang tidak bermutu, bercengkerama dengan orang-orang yang miskin prestasi, berinteraksi via internet tanpa tujuan yang jelas, dan kegiatan lain yang hanya menghabiskan waktu tanpa nilai tambah.

Sebagian besar dari kita pasti tahu bahwa orang yang terbaik di antara kita bukanlah orang yang lebih berbakat daripada yang lain. Mereka hanya mengambil langkah-langkah kecil setiap hari ketika mereka menjalani kehidupan.

Sadarilah, hari-hari yang kita jalani adalah miniatur kehidupan kita. Jadi kualitas kehidupan seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia menjalani kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, semua hari adalah penting. Karena apa yang kita lakukan hari ini menentukan hidup kita di masa depan. Cintailah semua hari dengan cara berbuat sebaik mungkin setiap hari, agar Kita dicintai penduduk langit dan disegani penduduk bumi.


Disarikan dari tulisan Jamil Azzaini, majalah Intisari Mei 2010

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button