KOTA SERANG, biem.co – Dari delapan kabupaten dan kota di Banten, terdapat dua wilayah yang memiliki grafik angka kemisikinan yang terus naik dari tahun ke tahun. Di antaranya Kabupaten Tanggerang dan Kota Tanggerang Selatan (Tangsel).
Hal ini diketahui dari perbandingan Basis Data Terpadu PPLS 2011, dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2015.
Dari data tersebut, diketahui, Kabupaten Tanggerang memiliki individu miskin sebanyak 769.199 di tahun 2011, kemudian naik menjadi 795.252 jiwa di tahun 2015. Sementara, di Kota Tangsel terdapat 88.544 orang miskin, data itu naik menjadi 115.183 jiwa.
Bidang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Provinsi Banten, Toto Sudarto, menjelaskan, dari data tersebut, golongan terbanyak yang telah dilakukan pembinaan melalui sejumlah program kesejahteraan sosial ialah fakir miskin, urutan selanjutnya ialah perempuan rawan sosial ekonomi.
"Di Banten PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang kami tangani terbanyak ialah fakir miskin, sebanyak 205.070 jiwa, kedua ialah perempuan rawan sosial ekonomi sebanyak 44.956 orang," kata Toto yang ditemui di ruang kerja Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, Jumat (1/4/2016) lalu.
Menurut Toto, selain dua wilayah tersebut, angka kemiskinan mampu ditekan. Seperti di Pandeglang di 2011 terdapat 569.853 orang miskin, di tahun ini berkurang menjadi 394.018, kemudian Lebak 612.976 orang miskin menjadi 570.882 jiwa.
"Untuk Kota Serang, Cilegon, dan Tanggerang, serta Kabupaten Serang juga mengalami penurunan, walapun jumlah total individu miskin di Banten masih di angka 2,3 juta jiwa," kata Toto. (rizki)