SERANG, biem.co – Petani di Kabupaten Serang mengaku kesulitan dalam memasarkan hasil produksi pertanian seperti padi.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Serang, Subagyo, di sela-sela kegiatan musrenbang tingkat Kabupaten Serang di aula Bappeda Pemkab Serang mengungkapkan, penati membutuhkan perhatian dari pemerintah, karena selama ini hasil dari petani dijual ke luar Banten.
Di Kabupaten Serang, kata Subagyo, hasil pertanian seperti padi mengalami surplus, namun petani bingung menjual hasil panen karena memang tidak ada tempat untuk memasarkan hasil pertanian.
“Selama ini yang banyak diuntungkan adalah para tengkulak,” ungkapnya saat diwawancara biem.co, Selasa (29/3/2016).
Para tengkulak memberikan pinjaman kepada para petani dengan perjanjian setelah panen baru dilunasi dengan keuntungan mencapai dua hingga tiga kali lipat dari modal pinjaman.
Selain itu, hasil pertanian dari Serang biasanya dijual ke luar daerah.
Sulitnya memasarkan hasil pertanian ini, kata Subagyo, karena belum adanya wadah seperti koperasi yang mau menampung hasil produksi petani untuk memasarkan.
“Akibatnya, dimanfaatkan oleh para tengkulak untuk meraup keuntungan yang lebih besar,” ujarnya.
Dirinya mengharapkan peran pemerintah untuk menyediakan tempat pemasaran hasil pertanian, agar petani juga bisa merasakan hasilnya dengan tidak terbebani oleh tengkulak. (firo)