KabarTerkini

Cegah Deradikalisasi di Banten, Mendagri Gelar Apel Siaga

 

SERANG, biem.co – Sebanyak 1300 Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dari Pemerintah Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa barat, serta Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) juga TNI dan Polisi mengikuti apel siaga di Alun-Alun Barat Serang, Banten.

 

Apel tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo yang menjadi inspektur upacara. Dalam kegiatan itu, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemprov Banten dalam hal ini Pol PP, Dinas Pendidikan dan  Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bersama Polda Banten.

 

"Penandatanganan nota kesepahaman ini dalam rangka meningkatkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat dalam upaya mencegah deradikalisasi di wilayah Provinsi  Banten, " kata Mendagri Tjahjo Kumolo dalam pidato sambutannya di acara tersebut, Senin (15/2/2016).

 

Menurut Tjahjo Kumolo, kondisi sosial politik saat ini dihadapkan pada meningkatnya eskalasi konflik yang ditandai dengan terjadinya benturan dari berbagai kepentingan yang dilakukan antar kelompok masyarakat.

 

“Terutama konflik-konflik yang bersumber dari pemikiran-pemikiran radikal sehingga menggerus rasa nasionalisme terhadap NKRI,” katanya.

 

Ia menilai, pencegahan radikalisme tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, melainkan perlu peran dari seluruh kalangan, ditambah sinergitas antar pemerintah dan tokoh masyarakat juga ulama.

 

“Saya meminta kepada seluruh kepala daerah di seluruh Indonesia, untuk meningkatkan sinergi bersama masyarakat dalam pencegahan kelompok radikalisme. Forum yang sudah terbentuk pun harus semakin ditingkatkan untuk menandai pencegahan kelompok radikalisme," ujarnya.

 

Hal tersebut, lanjut Tjahjo, mengingat ancaman dan gangguan keamanan serta ketertiban di setiap wilayah masih mungkin terjadi dan tidak dapat diprediksi.

 

Gubernur Banten Rano Karno ditemui usai apel siaga mengatakan, pemerintah berkewajiban menciptakan kehidupan yang tentram dan damai di tengah masyarakat untuk melakukan aktifitas tanpa rasa takut dan cemas.

 

“Para tokoh masyarakat dan ulama diharapkan dapat menyampaikan pesan yang dapat menjaga toleransi antar umat beragama serta menjelaskan kepada masyarakat tentang bahaya terorosme serta dibarengi dengan ajakan untuk mencintai NKRI,” kata Rano Karno. (rizki)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button