biem.co — Layaknya sebuah organisasi yang terus tumbuh, komunitas Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) pun semakin bergeliat. Baru-baru ini, komunitas yang kelahirannya dibidani oleh Banten Muda Community ini melaksanakan upgrading akbar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengajaran. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di SDN Peradaban Serang ini dihadiri oleh sekitar 80 peserta.
"Acara yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam setiap diri volunteer ini begitu seru, asyik, dan menyenangkan," tutur ketua pelaksana acara, Fajar Priatna.
Mengangkat teman "Improving Skills of Volunteers to Develope Education in Rural Area", penyelenggara menghadirkan Lizza Suzanti yang memaparkan tentang psikologi anak.
"Di dunia ini tidak ada anak yang bodoh, nakal, dan bandel. Yang ada, anak-anak itu memiliki sifat yang sangat kreatif. Bagaimanapun karakteristik yang dimiliki anak, mereka harus memperlakukannya dengan positif," ujar Lizza.
Turut hadir pengajar muda dari Indonesia Mengajar, Yosi Gumala, yang berbagi pengalaman mengajarnya di kegiatan ini. Yosi menyampaikan, para pengajar harus inovatif.
"Kita harus bisa menyampiakan pelajaran lewat cara-cara yang kreatif dan intuitif, tapi jangan lupa juga belajar inovatif harus ditunjang dengan ikhlas mengikuti apa kata hati," kata Yosi.
Kegiatan yang berlangsung 13-14 Februari 2016 ini pun diisi dengan "renungan" sebagai waktu evaluasi diri tentang kinerja yang Isbanban selama 3 tahun membangun pendidikan pelosok desa di Banten.
Sementara itu, Project Leader Isbanban, Panji Aziz Pratama menyebutkan, selain ajang meningkkan kemapuan para pengajar, kegiatan ini sekaligus ajang "kumpul-kumpul" merayakan ulang tahun Isbanban yang ketiga tahun.
"Alhamdulillah, kita sekaligus merayakan ulang tahun Isbanban. Kita kumpul-kumpul seru dan belajar bersama untuk meningkatkan keterampilan," tutur Panji.
Reporter: Aldi Renaldi.
Aldi adalah jurnalis Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) dari SMAN 1 Cilegon.
