TANGERANG SELATAN, biem.co – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Kota Tanggerang Selatan (Tangsel), mendapat kecaman dari para orang tua mahasiswanya, paska ditutupnya jurusan geologi, pertambangan dan perminyakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
"Peraturannya kan keluar izin jurusan dulu, baru buka perkuliahan. Ini kan sudah masuk pidana," kata salah satu orang tua mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Eka Yusuf Singka kepada wartawan, Rabu (10/02/2016).
Sementara, menurut Wakil Rektor II UIN Syarif Hidayatullah, Abdul Hamid, pihaknya telah mengurus perizinan. Namun ada persoalan lain, yaitu keterbatasan program studi (prodi) umum yang tidak boleh sama komposisinya dengan prodi agama, mengingat basis UIN Syarif Hidayatullah adalah kampus keagamaan yang berada di bawah naungan Kementrian Agama (Kemenag).
"Yang pasti, izin prodi tidak bisa disahkan. Karena di UIN dibatasi prodi umumnya. Jangan sampai komposisi prodi umum setara atau bahkan melebihi prodi keagamaan," kata Wakil Rektor II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Abdul Hamid.
Ia juga mengatakan, berdasarkan arahan dari Kemenristekdikti, pihaknya telah menyiapkan solusi bagi para mahasiswa, dengan memindahkan sementara mereka yang berasal dari tiga prodi bermasalah ke fakultas sains dan teknologi.
Sebelumnya, puluhan orang tua murid dari Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (SDAL) UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangsel, memprotes pihak rektorat lantaran para anaknya tak lagi dapat berkuliah di kampus tersebut, lantaran fakultas yang dibuka oleh UIN Syahid ditutup mendadak oleh Kemenristekdikti.
Sedangkan pihak kampus mengaku tengah mengurus izin pendirian fakultas baru tersebut. Dimana, pendaftaran tengah dilakukan secara manual maupun online ke Kemenristekdikti dan Kemenag. (rizki)