SERANG, biem.co — Menulis adalah salah satu keterampilan yang mesti dikuasi mahasiswa. Namun sayangnya, aktivitas menulis bagi warga kampus, saat ini masih menjadi hal asing bahkan cenderung tak digemari.
Beranjak dari keinginan memperkenalkan pentingnya aktivitas menulis, unit kegiatan mahasiswa Extama (Ekspresi Karya dan Berita Mahasiswa) menggelar pelatihan menulis bagi anggota baru UKM itu, bertempat di aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Bangsa Banten, Rabu (10/2/2016).
“Kita pengin memperkenalkan kepada anggota baru Extama bahwa menulis itu adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan. Sengaja kita hadirkan beberapa pemateri untuk berbagi pengalaman teknik menulis,” ujar Ketua Extama Tri Maryani.
Kegiatan ini juga merupakan ajang pengenalan keorganisasian kepada para anggota baru Extama di kampus Bina Bangsa Banten serta memperkaya pengetahuan angota Extama tentang jenis-jenis tulisan.
Tri berharap, pelatihan ini memperkaya pengetahuan anggota Extama mengenai teknik menulis, baik tulisan fiksi maupun nonfiksi. “Kita pengin Extama menjadi pojok informasinya Bina Bangsa Banten,” ujarnya.
Salah satu pemateri yang dihadirkan penyelenggara kegiatan adalah pemimpin Redaksi biem.co Setiawan Chogah.
Setiawan memaparkan tentang teknik menulis berita feature.
“Menulis feature hakikatnya sama dengan menulis cerpen. Bedanya, informasi dalam feature benar-benar terjadi, bukan hasil imajinasi penulisnya,” tutur Setiawan.
Setiawan mengatakan, dalam menulis feature, penulis pun harus mengacu pada teknik penulisan berita pada umumnya, namun feature disampaikan dengan teknik berturur, sehingga jenis tulisan ini digolongkan sebagai produk jurnalistik kelompok soft news.
“Meskipun disampaikan dengan bahasa yang lebih membangun suasana, feature tetap harus ditulis berdasarkan fakta. Tidak boleh ngarang seperti menulis cerpen. Semua unsur 5W+1H tidak boleh ditinggalkan,” tambahnya.
Dijelaskan pula oleh Setiawan, dalam menulis straigh news, wartawan mengacu pada metode piramida terbalik, di mana semua informasi penting dituliskan pada bagian teras berita atau lead.
“Lain halnya dengan feature, semua anatomi penyusunnya sama pentingnya dan tidak boleh dibuang. Kalau dalam metode piramida terbalik, bagian leg atau akhir berita merupakan informasi yang tidak terlalu penting. Kalaupun bagian leg dibuang, tidak akan mengurangi nilai sebuah berita,” katanya.
Ketua penyelenggara kegiatan ini, Iqbal Suryadikusumah berharap, kegiatan ini dapat menjadi stimulus bagi anggota Extama untuk lebih giat dalam menulis.
“Materi yang disampaikan oleh narasumber sangat bermanfaat dan memperkaya pengetahuan teman-teman Extama tentang jurnalistik. Harapannya, semoga banyak dari teman-teman yang menelurkan tulisan setelah pelatihan ini,” ujarnya.
Foto bersama usai pelatihan menulis feature.
Salah seorang peserta, Sotih Arum Lestari, mahasiswa jurusan Manajemen yang baru bergabung dengan UKM Extama mengatakan, dirinya sangat tertarik pada kegiatan jurnalistik dan telah menulis beberapa feature. Namun diungkapkannya, selama ini tulisannya hanya untuk dikonsumsi sendiri.
“Sekarang jadi semangat lagi untuk mendalami jurnalistik. Insya Allah nanti akan mencoba mengirimkannya ke media," tuturnya.
Selain teknik menulis feature, para peserta juga dibekali materi teknik menulis cerpen yang disampaikan oleh Ahmad Wayang dan teknik penyusulan buletin dari Abdul Rozak.