SERANG, biem.co – Kepolisian Daerah (Polda) Banten berjanji mendalami kasus peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Pelabuhan Merak dan sejumlah Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Banten, dengan melakukan pengawasan ketat dan operasi di lokasi yang rawan.
"Kami sudah memiliki alat canggih untuk mendeteksi narkoba. Ini segera kami jalankan. Kami juga akan operasikan alat tersebut di pelabuhan Merak dan lapas untuk operasi nanti," kata Wakapolda Banten Kombes Pol Lilik Heri di ruangannya, Sabtu (30/01/2016).
Ia menilai, mafia narkoba semakin kreatif dan memiliki banyak trik baru dalam melakukan peredaran narkoba saat melintas jalur pelabuhan Merak.
"Kami akan bekerja sama melaksanakan operasi dengan pihak terkait, untuk diadakan operasi," katanya.
Sementara, mengenai peredaran narkoba di lapas, Lilik menjelaskan, dari informasi yang berhasil digali oleh timnya, saat ini peredaran di lapas masih dikendalikan 'orang dalam', ia menduga ada 'permainan' yang dilakukan oleh bandar besar yang berada di dalam lapas.
"Kerja sama dengan kepala lapas, untuk melakukan operasi. Karena peredaran narkoba di lapas kendalinya dari lapas, makanya kami segera dalami keterlibatan lapas, dalam peredaran narkoba di lapas Banten. Mengingat, ini mafia besar yang bermain," tegasnya.
Seperti diketahui, saat ini pelabuhan Merak telah ditetapkan sebagai jalur rawan narkoba. Terbukti dari penangkapan 2 kilogram sabu dan 1005 pil ekstasi, sekaligus Polda Banten berhasil membekuk sindikat jaringan besar di pelabuhan Merak yang memasok barang haram itu dari Cina. Selain itu, pengedar sabu jaringan lapas pun berhasil dibekuk beberapa waktu lalu di lapas Tigaraksa, Tangerang. (rizki)