biem.co — Pemekaran merupakan salah satu cara untuk memandirikan wilayah tertentu. Daerah yang menjadi objek pemekaran tentunya merupakan daerah yang diperhitungkan secara kemandirian dari berbagai bidang atau berbagai sektor. Langsung saya sebut, Banten misalnya, selama 15 tahun Banten menjadi provinsi dari tahun 2000. Lantas, apakah Banten sudah dikatakan mampu menjadi provinsi yang mandiri?
Parameter mandiri yang sebenarnya seperti apa? Setiap orang tentunya punya pandangan masing-masing. Dikutip dari celotehan kebanyakan orang dari obrolan kesehariannya, bahwa mandiri seringkali diartikan sesuatu yang sudah mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri.
Saya harus jujur, sebagai warga Banten, saya belum bisa mengatakan bahwa daerah saya sudah mandiri. Bukan berarti saya tidak mencintai daerah saya, karena banyak pendapat yang bertaburan dari warga di luar Banten mengatakan bahwa daerah saya ini belum bisa mandiri.
Oh ya? Kok bisa muncul pendapat demikian? Tak bisa juga saya (kita) salahkan. Pendapat mereka muncul ketika Banten selalu menjadi salah satu daerah yang kerap menjadi sorotan publik, entah dari kemiskinannya, masalah gizi buruk yang masih tinggi, perilaku pemerintahan yang korup, dan sebarek permasalahan lainya.
Maka, apakah tak pantas muncul pendapat demikian?
Banten sebenarnya bisa bergaining dengan daerah-daerah lain, kok. Karena, apa pun yang dibutuhkan sebuah daerah untuk mandiri, ada di Banten.
Sebut saja sektor pariwisata, Banten mungkin salah satu gudangnya. Belum lagi kawasan industri yang banyaknya pun minta ampun, bahkan dengan adanya KEK, bukan mustahill membuat Banten layak dikenal di kancah dunia.
Namun sayang seribu kali sayang, Banten tersayang selalu mendapat masalah. Masalah yang pelik adalah tidak jauh dari kata korupsI. Sepertinya kata itu begitu bedah menginap berlama-lama di provinsi tercinta kita ini.
Memang, sudah banyak kasus korupsi yang terungkap dan pelakunya ditangkap. Namun, semua kengerian itu belum juga membuat para koruptor jera. Ataukah mungkin, korupsi sudah menjadi hobi di provinsi ini? Entahlah. [*]
Penulis: Yusuf Indrajat, Keluarga Mahasiswa Pandeglang (Kumandang). Saat ini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) jurusan Teknologi Informasi.