SERANG, biem.co – Gubernur Banten Rano Karno mengajak seluruh kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banten untuk menyukseskan program Gerakan Banten Membaca yang sudah digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
"Tentunya Gerakan Banten Membaca ini tidak akan bisa optimal tanpa bantuan semua pihak, terutama teman-teman mahasiswa. Artinya, jika teman-teman KAMMI Banten punya ide atau gagasan, bisa kita libatkan,” kata Rano Karno, Senin (25/1/2016).
Menurut Rano Karno, tahun 2016 ini Pemprov Banten akan mengupayakan mendirikan satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di tiap satu desa. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang sudah melek aksara tidak buta aksara kembali.
“Di Banten, jumlah buta aksara tersisa 50 ribu orang. Jika semua lembaga bisa berperan, maka satu tahun ini bisa terselesaikan,” ujarnya.
Gubernur juga berharap agar semua bisa bersinergi sehingga kelak Gerakan Banten Membaca ini menjadi gerakan bersama.
“Tolong kawan-kawan KAMMI atau siapa pun dibuat konsep seperti apa nanti kita sinergikan dengan program pemerintah atau program dari CSR perusahaan. Mulai sekarang harus dipikirkan, jangan terpaku hanya kepada anggaran. Saya sangat tau potensi kawan-kawan mahasiswa, jadi kalo ada ide-ide bagus bisa kita selaraskan,” ujarnya.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) KAMMI Banten, Deni Setiadi mengapresiasi program Gerakan Banten Membaca yang dicanangkan oleh Pemprov Banten. Ia pun siap jika KAMMI dilibatkan dalam salah satu program pengentasan buta aksara tersebut.
“Kita apresiasi tawaran dari Bapak Gubernur Banten, karena memang KAMMI selama ini aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat. Ketika ada kegiatan Gerakan Banten Membaca kita langsung respon positif dan siap mensukseskan gerakan tersbut,” kata Deni didampingi ketua umum Forum Taman Baca Masyarakat usai bertemu Gubernur.
Menurut Deni, KAMMI Banten juga siap membantu pemerintah untuk terjun ke daerah pelosok di Banten, untuk mengajar membaca kepada masyarakat yang belum bisa membaca. Pihaknya juga akan menyiapkan SDM dari kader KAMMI untuk dilatih terlebih dahulu mengelola TBM dengan baik.
“Kita punya desa binaan setiap kampus di Banten, sehingga setelah dilatih mereka bisa mengelola dan menerapkannya di desa binaan itu,” katanya.
Deni melanjutkan, jika program Gerakan Banten Membaca terlakasana dengan baik, pada akhirnya masyarakat sendiri jadi terbantu dan akan maju.
“Memang ini harapan dari teman-teman KAMMI, karena seorang mahasiswa punya peran khusus di Tridarma Perguruan Tinggi point yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Sehingga, ketika ada program Gerakan Banten Membaca, ini menjadi aktualisasi teman-teman mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat,” paparnya. (rizki)