RANGKASBITUNG, biem.co – Untuk memperkuat kapasitas dosen dalam peningkatan mutu pendidikan, USAID PRIORITAS bekerja sama dengan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung menyelenggarakan pelatihan yang digelar pada 14-16 Januari 2016 di aula STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
Pelatihan ini sebagai diseminasi dari program LPTK untuk modul SD-SMP bagi sejumlah dosen di perguruan tinggi tersebut. Pembukaan resmi dilakukan oleh Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Madsidi.
Dia menegaskan komitmen kerja sama peningkatan mutu pendidikan melalui praktik yang baik yang sudah dikembangkan LPTK dan USAID PRIORITAS.
Pelatihan diseminasi ini merupakan kemitraan USAID PRIORITAS dengan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang sudah berlangsung sejak 2012. Dia juga mengapresiasi kerja sama yang sudah dibangun selama ini.
“Saya mengapresiasi kerja sama USAID PRIORITAS dengan kami untuk meningkatkan kapasitas dosen demi pendidikan berkualitas," tuturnya.
Sementara itu, Moh. Sholeh, wakil ketua bagian akademik STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang didapuk sebagai ketua panitia penyelenggara pelatihan kepada puluhan dosen yang akan dilatih, menegaskan latar belakang penyelenggaran pelatihan ini. Menurutnya, dosen adalah kunci untuk mencetak guru-guru berkualitas.
Dalam kesempatan ini, Rifki Rosyad, koordinator Provinsi Banten memastikan bahwa pelatihan yang akan diberikan kepada para dosen berbeda dari pelatihan seperti biasanya. “Saya menjamin kepada Bapak dan Ibu di sini bahwa pelatihan nanti tidak membosankan. Pelatihan ini bersifat aktif dan produktif sehingga akan banyak karya bapak-ibu yang dipajang di dinding ruang pelatihan,” ujar Rifki sewaktu di awal pelatihan.
Para dosen tampak bersemangat mengikuti pelatihan, seperti yang diakui oleh fasilitator dari IAIN SMH, Naf’an Tarihoran. Sebagai spesialis pengembangan LPTK Provinsi Banten, dirinya berpendapat pentingnya pelatihan bagi para dosen.
“Mutu pendidikan ditentukan oleh proses,” katanya “Dan proses pendidikan ditentukan oleh dosen yang profesional,” katanyanya.
Pengalaman berbeda mengikuti pelatihan juga diakui oleh peserta, Deri Hendriawan, seorang dosen yang mengajar mata kuliah Sejarah. Dia juga berpendapat bahwa dosen perlu refreshing training seperti ini untuk mengasah ketrampilan mengajar sesuai tuntutan kebutuhan profesional guru di masa kini. (red)