SERANG, biem.co – Tolak keberadaan pembangunan air minum kemasan PT Tirta Fressindo Jaya di kawasan Baros, Serang Banten, ratusan warga mengamuk pada Rabu siang. Mengetahui salah satu perwakilah perusahaan yang berada di lokasi, warga langsung mengejar untuk berusaha menghakimi perwakilan perusahaan tersebut. Akibatnya, aksi kejar-kejaran sempat terjadi.
Petugas kepolisian yang berada di lokasi, kewalahan mengevakuasi perwakilan perusahaan tersebut dari kepungan warga. Namun, akhirnya puluhan personil polisi dapat mengevakuasi perwakilan perusahaan ke tempat aman. Tidak sampai disitu, beberapa perwakilan perusahaan yang tengah bersembunyi di dalam bangunan pabrik kembali dikejar warga.
Aksi kejar-kejaran kembali terjadi, petugas kepolisian kembali kewalahan menenangkan emosi warga yang sudah tak terkendali. Tak berhasil menghakimi perwakilan perusahaan, warga meluapkan kekesalan dengan merubuhkan paksa tembok bangunan. Dengan alat marti dan bogem, warga merusak setiap bangunan pabrik.
“Kekesalan warga ini bukan tanpa alasan, untuk kesekian kalinya warga menolak keberadaan pembangunan pabrik air minum kemasan sebuah merek ternama di lokasi ini. Warga menuding ada campur tangan oknum di tubuh pemerintah, hingga perusahaan terus mendirikan bangunan. Meski sampai saat ini pabrik tersebut belum beroperasi, namun pabrik tersebut sudah melakukan pengecoran. Itu membuat keberadaan air di lahan sawah dan rumah warga sejauh tiga kilometer mengering,” ujar Ahmad Syahroni, warga Baros.
Warga rencananya akan terus mendesak penghentian keberadaan lokasi pabrik air minum kemasan ini. Warga khawatir, jika dibiarkan, keberadaan perusahaan akan menggerus mata air minum yang selama ini mencukupi ribuan jiwa, bahkan hingga warga di luar Kecamatan Baros.
Sementara itu, Kapolres Serang dan Kapolres Pandeglang turun tangan untuk meredam aksi massa yang semakin beringas. Dua kapolres pun memberikan arahan agar massa menahan diri, pihak perusahaan pun akan dipanggil. (firo)
