SERANG, biem.co – 5 Januari lalu, pemerintah telah menurunkan harga BBM, baik jenis solar maupun premium. Namun, hal itu belum berdampak signifikan terhadap kebutuhan bahan pokok masyarakat di lapangan. Dimana kebutuhan pokok masyarakat masih cukup tinggi.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang, mengaku tidak bisa mengintervensi harga kebutuhan pokok di pasar. Hal itu memang mekanisme pasar yang terjadi, kecuali jika harga tinggi dan langka baru bisa dilakukan operasi pasar atau buka kran impor.
Titi Purwitasari, Kasi Usaha Penyaluran dan Perdagangan pada Diskoperindag mengatakan, stabilitas harga kemungkinan baru terasa pekan depan. Harga pokok masih yang lama, sehingga penyesuaian baru terjadi diperiode berikutnya.
“Disinyalir, ada permainan tengkulak di lapangan yang ingin mengambil keuntungan, sehingga kebutuhan masih tinggi, padahal harga BBM sudah turun. Seperti harga daging ayam dan daging sapi yang masih tinggi di pasar,” ujarnya.
Meski tak bisa mengintervensi pasar, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pemantauan harga disejumlah pasar yang ada di Kabupaten Serang, untuk mengantisipasi gejolak harga yang bisa saja terjadi. (firo)