Oleh Sumardi Sadim
biem.co – Berkah program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi dari Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang diluncurkan pada tahun 2010 yang lalu, melahirkan binar–binar cahaya yang mulai muncul untuk bangsa ini. Para pelajar SMA/MA sederajat yang awalnya mengubur mimpinya secara dalam karena dijerat oleh keadaan ekonomi yang terus memukul, kini mampu bersaing dengan para pelajar dari golongan menengah ke atas. Motivasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi semakin meningkat. Tidak ada lagi beban dan harus rela mematikan obsesinya menjadi bagian dari garda pembangunan negeri khatulistiwa.
Program Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi pada program studi unggulan, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terpilih sampai lulus tepat waktu. Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. Apresiasi untuk program yang telah menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu dan mempunyai potensi akademik baik, untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Sekaligus menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
Hingga 2014, Bidikmisi telah membiayai 219 ribu mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Eksistensi mahasiswa Bidikmisi telah banyak mengukir prestasi baik di tinggat nasional maupun internasional. Hal tersebut merupakan modal pembangunan nama besar bangsa Indonesia. Program ini telah menjadi malaikat yang akan terus memutus mata rantai kemisikinan di tingkat keluarga dan bangsa. Sebagaimana misi yang diluncurkan dari program ini yaitu menggapai asa, memutus mata rantai kemiskinan.
Bantuan biaya pendidikan Bidikmisi diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi selama 8 (delapan) semester untuk program diploma IV dan S1, dan selama 6 (enam) semester untuk program diploma III. Sedangkan untuk program studi yang memerlukan pendidikan keprofesian atau sejenis, perpanjangan pendanaan sampai lulus jenjang keprofesian difasilitasi oleh Perguruan Tinggi penyelenggara Bidikmisi.
Kemudian, setiap semester, mahasiswa akan diberikan bantuan biaya pendidikan Bidikmisi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini adalah sebesar Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) per mahasiswa. Adapun jenis dana bantuan biaya pendidikan dan penggunaannya yaitu:
1. Biaya pendaftaran, yang mana pendaftar Bidikmisi dibebaskan biaya pendaftaran SNMPTN, SBMPTN dan seleksi mandiri pada salah satu Perguruan Tinggi (pendaftar secara otomatis akan mendapatkan fasilitas bebas bayar di dalam sistem pendaftaran SBMPTN)
2. Bantuan biaya penyelenggaraan yang dikelola perguruan tinggi sebesar Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa yang dapat digunakan untuk biaya yang dibayarkan saat pertama masuk ke perguruan tinggi, SPP/biaya kuliah, Biaya pendidikan lainnya yang ditentukan oleh pimpinan perguruan tinggi, tutorial/remedial, kegiatan ko dan ekstrakurikuler seperti pengembangan karakter, kewirausahaan, softskill, pengembangan penalaran, minat, dan bakat mahasiswa.
3. Bantuan biaya hidup (uang saku) yang diserahkan kepada mahasiswa, sekurang-kurangnya sebesar Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) per bulan.
Bagi siswa SMA/MA atau sederajat, semua bisa mendaftar Bidikmisi secara online melalui website http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/ dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan dan tetap berkordinasi dengan bagian konseling sekolah atau pihak yang mengurusi kesiswaan. Akses bagi anak-anak tidak mampu ke perguruan tinggi sudah semakin lebar. Jangan takut kuliah, kita adalah pewaris negeri yang akan membangun segala potensi yang dimiliki dan kekuatan terbaru bagi bangsa ini.
Sumardi Sadim, penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 2011, Universitas Negeri Jakarta (UNJ).