SERANG, biem.co – TP PKK Provinsi Banten memperingati peringatan Hari Ibu ke-87 yang tepat jatuh pada tanggal 22 Desember. Melalui momentum tersebut, diharapkan kaum ibu bisa lebih eksis dalam mengembangkan kemampuan pengetahuannya, agar bisa bersaing dengan kaum laki-laki.
“Hari Ibu bisa dijadikan sebagai momentum bagi kaum ibu untuk lebih eksis dalam kegiatan serta berperan dalam pembangunan, mengembangkan kemampuan pengetahuannya, sehingga bisa bersaing secara positif dengan kaum laki-laki”, kata Ketua TP PKK Provinsi Banten Dewi Rano, Selasa (22/12/2015).
Menurut Dewi, belakangan di media massa masih sering ditemukan kasus-kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak yang menyangkut akan hak-hak perempuan dan anak kekerasan dalam rumah tangga, penculikan anak, perempuan dan anak sebagai korban perdagangan, anak sebagai pengguna narkoba hingga anak menjadi korban kekerasan seksual.
“Keluarga mempunyai peran sangat besar dalam upaya memberikan perindungan terhadap perempuan dan anak. Melalui keluarga, anak sebagai generasi penerus bangsa seharusnya kita didik secara baik dan benar dalam memahami hak-hak asasi manusia temasuk hak-hak perempuan dan anak hingga pengimplementasiannya”, jelasnya.
Ia melanjutkan, tuntutan utama sebagai kaum ibu dalam rumah tangga ialah tanggung jawab sebagai pendidik anak-anak dan membina keluarga.
“Sebagai ibu, di kalangan masyarakat berkewajiban untuk membina para remaja, memberikan pengarahan dan penggalangan para pemuda agar mereka kelak menjadi pribadi yang bertanggung jawab bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Gubernur Banten Rano Karno, telah banyak keberhasilan dan kemajuan yang dicapai perempuan Indonesia hingga saat ini, namun tidak dipungkri bahwa kondisi perempuan dan juga anak sebagai kelompok masyarakat yang rentan dari berbagai kekerasan, eksploitasi dan perlakukan diskriminatif lainnya.
“Harapan saya, peringatan hari ibu ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki pada setiap aspek kehidupan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara,” pungkas Gubernur Banten Rano Karno, Selasa (22/12/2015). (rizki)