KabarTerkini

51 Ribu Masyarakat Banten Masih Buta Aksara, Pemprov Canangkan Gerakan Banten Membaca

 

SERANG, biem.co – Dinas Pendidikan Provinsi Banten menggelar Deklarasi Pencanangan Gerakan Banten Membaca dan Gerakan Indonesia Membaca yang diikuti oleh 30 warga suku Baduy, masyarakat pesisir, dan 1200 warga belajar keaksaraan Indonesia, dalam peringatan Hari Aksara Internasional tingkat Provinsi Banten.

 

"Dengan momen yang berbahagia ini dan merespons program yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Banten akan mencanangkan program unggulan yaitu 'Gerakan Banten Membaca' yang tersubstitusi pada dua bidang yaitu nonformal dan informal," kata Gubernur Banten Rano Karno, Kamis (26/11/2015).

 

Menurut Rano Karno, dalam rangka memberikan akses bacaan, mulai 2016 mendatang, ia berjanji akan mengupayakan untuk mendirikan satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) satu desa. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang sudah melek aksara tidak buta aksara kembali.

 

"Tentunya Gerakan Banten Membaca ini tidak akan bisa optimal tanpa kehadiran pemangku kepentingan termasuk dukungan dari lembaga CSR. Untuk itu kami berharap agar semua bisa bersinergi sehingga kelak gerakan ini menjadi gerakan bersama," katanya.

 

Dirinya juga menjelaskan, di bidang pendidikan formal, Pemprov akan membuat program 'Literasi Sekolah'. program ini dalam rangka merespon Permendikbud No. 23 Tahun 2015 yang mewajibkan membaca 15 menit bagi siswa.

 

"Sudah saatnya perpustakaan di sekolah menjadi jantung pendidikan. Bahkan di kelas-kelas kita sarankan agar memiliki sudut baca sehingga akses siswa-siswi dibanten terhadap bahan bacaan menjadi lebih baik," ujar Rano.

 

Menurut Rano, dengan berbagai skema kebijakan dan program percepatan pemberantasan buta aksara, Indonesia telah berhasil mencapai target pengentasan buta aksara. Dalam satu dekade program pemberantasan buta aksara di Indonesia telah berhasil menurunkan jumlah penduduk buta aksara dari 9,55 persen atau 6,59 juta jiwa pada tahun 2005 menjadi 3,70 persen atau 5,9 juta orang pada 2014.

 

"Provinsi Banten juga turut terlibat didalam proses ini. Pada tahun 2010 penduduk Banten yang masih buta aksara mencapai 218 ribu orang, pada tahun 2015 ini tersisa 51 ribu orang lagi. Ini hasil kerja keras dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang melibatkan partisipasi masyarakat," tuturnya. (rizki)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button