PANDEGLANG, biem.co — “Apa pun akan saya lakukan demi kesembuhan anak saya.” Itulah ungkapan dari Susanto (28), ayah dua anak yang rela menjual ginjalnya demi kesembuhan salah satu buah hatinya, Adrian (5), yang didiagnosa menderita penyakit Hepatitis B dan gizi buruk.
Baca juga: Kisah Susanto, Ayah yang Rela Jual Ginjal Demi Buah Hatinya
Kondisi sang anak yang begitu mengkhawatirkan membuat ia rela berjalan kaki dari kampung halamannya di Kelapa Cagak, Desa Teluk Lada, Pandeglang, Banten ke Jakarta menuju Istana Merdeka untuk bertemu Presiden. Harapannya hanya satu, yakni ada yang bersedia membeli ginjalnya yang nantinya untuk membiayai pengobatan sang buah hati tercinta.
Susanto adalah seorang buruh harian lepas yang penghasilannya tidak seberapa. Sedangkan sang istri, Waskem (30), baru genap setahun ia bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan karena tuntutan kebutuhan ekonomi yang mendesak bagi keluarga mereka, ditambah lagi karena sakit yang dialami anak sulungnya tersebut.
Ibunda Adrian sementara tak bisa pulang ke kampung halamannya lantaran kontrak kerja yang ia sepakati adalah dua tahun tanpa dapat kesempatan pulang kampung, sedangkan ia baru saja genap satu tahun bekerja. Oleh karena itu, Susanto harus berjuang sendiri untuk menjaga dan mengurus kedua buah hatinya seorang diri.
Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) mendatangi rumah Susanto pada Ahad (22/11) di Pandeglang, Banten, untuk mengetahui kondisi sesungguhnya Adrian dan menyalurkan bantuan donatur untuk membantu meringankan biaya pengobatan Adrian.
Sempat Adrian dirawat di RSUD Pandeglang. Akan tetapi, pihak RSUD menyarankan untuk dirujuk ke RSCM. Bersama Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, pada Senin (23/11), Adrian diantarkan ke RSCM menggunakan mobil ambulan LKC dan selama menjalani perawatan di Jakarta, Dompet Dhuafa akan menyediakan tempat tinggal di shelter pasien LPM yang terletak di kawasan RSCM. (red)