CONTENT PARTNER: Dompet Dhuafa Banten
SERANG, biem.co — “Saya ingin memiliki usaha sendiri,” katanya, ketika tim Dompet Dhuafa (DD) Banten melakukan survei ke kediamannya beberapa waktu lalu. Adalah Bu Danah, seorang janda dengan dua anak. Kampung Penancangan Pasir, RT 01, RW 04, Kaligandu, Kecamatan Serang menjadi saksi bagaimana keseharian Bu Dana dan keluarganya.
Tinggal bersama kedua anaknya di rumah sederhana. Janda yang ditinggal meninggal suaminya pada 2012 lalu ini, kini harus menjadi tulang punggung demi memenuhi kehidupan sehari-hari keluarga. Segala pekerjaan dilakoninya, tak jarang dirinya menjadi buruh cuci di rumah para tetangga, memulung, sampai menjajakan makanan keliling kampung.
“Apa aja dilakuinlah, asal jadi duit dan halal, Dek,” ucapnya lirih disertai senyum tipis.
“Saya ingin memiliki usaha sendiri supaya tidak bergantung jualan gorengan dari orang lain, karena selama ini saya berjualan harus nyetor ke orang lain,” tuturnya menambahkan.
Niat itu seakan jauh panggang dari api, lantaran Bu Dana tak kunjung memiliki modal yang cukup. “Uang dari nyuci dan jualan gorengan cukup buat makan sehari-hari aja, Dek. Ada sedikit tabungan tapi keambil terus kalau anak sakit atau bayar sekolah. Ya, mudah-mudahanlah suatu saat nanti Gusti Allah ngabulin doa ibu,” lanjutnya.
Keinginannya untuk mandiri yang begitu kuat, membuat DD Banten memutuskan Bu Danah sebagai penerima manfaat program Insan Tangguh Dompet Dhuafa Banten. DD Banten memberikan bantuan modal usaha kepada Bu Danah untuk mewujudkan impiannya memiliki warung.
“Alhamdulilah wa sukurilah, ibu seneng dapet bantuan Dompet Dhuafa Banten, terima kasih Dompet Dhuafa Banten atas bantuannya, semoga saya bisa menjalankan usaha ini buat biaya anak saya sekolah dan makan sehari-hari,” lirihnya sederhana, nyaris tak terdengar ditenggelamkan haru.
Teruntuk muzzaki, Bu dana melantunkan doa, “Semoga rezeki Bapak Ibu donatur semakin dilipatgandakan Gusti Allah, diberikan kesehatan terus, aamiin," tutupnya. (red)