SERANG, biem.co – Ketika berbicara mutu pendidikan tentu tidak terlepas dari peran guru atau pendidik. Guru berperan penting untuk kemajuan pendidikan nasional. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah guru bersertifikasi belum berbanding lurus dengan mutu pendidikan. Demikian pernyataan Sholeh Hidayat, rektor UNTIRTA (5/11) di sela-sela pembukaan lokakarya perencanaan strategi bisnis LPTK yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan pemangku kepentingan di bidang pendidikan yang berasal dari dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota dan mitra LPTK. Hadir dalam kesempatan tersebut juga perwakilan dari sejumlah perguruan tinggi di Banten seperti UNTIRTA, IAIN SMH, UMT, UNBAJA, UNMA, dan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. Lokakarya yang dikemas sebagai diskusi terbuka untuk menjawab peluang dan tantangan yang dihadapi oleh LPTK agar dapat mengembangkan rencana konkret sebagai service provider pendidikan.
Mukhlas Samani selaku konsultan nasional USAID PRIORITAS dan pernah menjabat sebagai Rektor UNNESA pun berpendapat bahwa perlunya peningkatan mutu guru. “Saat ini saya melihat kebutuhan guru sudah cukup namun yang diperlukan saat ini adalah peningkatan kualitas sumber daya yang sudah ada saja melalui peran LPTK,” tegasnya saat ditanya mengenai penataan dan pemerataan guru di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, peserta diperlihatkan mengenai kebijakan nasional pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang sejalan dengan rencana LPTK untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, peserta yang berasal dari kalangan perguruan tinggi ini mampu menjawab analisa kebutuhan yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik. Pada akhirnya, LPTK sebagai lembaga pencetak tenaga pendidik mampu mempersiapkan guru berkualitas sesuai tantangan dan kebutuhan yang terjadi di masa mendatang. (red)