SERANG, biem.co – Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) Provinsi Banten menggelar gerakan bersih sungai dan situ di Sungai Ciujung, Desa Undar Andir, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, dalam rangka menanggulangi bencana banjir pada musim penghujan yang akan datang sebentar lagi.
Gerakan yang diikuti seluruh lapisan masyarakat termasuk aparat penegak hukum ini, melakukan pembersihan sungia di area bantaran sungai dengan panjang sekitar 1,8 kilometer dengan mengunakan 12 perahu karet. Nantinya, sampah yang terkumpul akan diangkut menggunakan truks sampah dan akan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai dan situ dengan membersihkan sungai dan situ,” kata Kepala Dinas SDAP Provinsi Banten Husni Hasan, Selasa (20/10/2015).
Menurutnya, Provinsi Banten memiliki banyak sumber air, baik berupa sungai maupun situ-situ, yang dapat digunakan sebagai sumber air baku untuk pertanian, air minum, sumber energi, pembangkit listrik, sarana transportasi, tempat rekreasi, pengendalian banjir, dan sebagainya.
“Untuk menjadikan sungai dan situ menjadi bersih dan terawat harus digerakan kesadaran masyarakatnya, sehingga fungsi dan manfaatnya menjadi lebih optimal,” kata Husni.
Sementar itu Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, bentuk perhatian dalam pengulangan bencana bukan hanya pembangunan infrstruktur tetapi upaya pemeliharaan terhadap infrastruktur yang ada, termasuk pemeliharaan sungai dan situ.
“Pemeliharaan yang terus menerus diperlukan, agar kapasitas sungai dan situ dapat dipertahankan sehingga manfaatnya dapat di optimalkan, salah satu pemeliharaan sungai dan situ adalah dengan menjaga kebersihanya baik dari limbah padat maupun limbah cair,” ujar Rano Karno
Pada saat ini, menurut Rano Karno, prilaku hidup bersih belum menjadi budaya sebagian masyarakat, sehingga lingkungan masih dihadapi pemandangan tumpukan sampah rumah tangga, limbah pabrik, sendimentasi lumpur, dan bangunan bangunan liar di bantaran sungai dan situ.
“Semoga ini tidak menjadi hambatan melainkan di jadikan tangtangan yang perlu di cari solusinya. Maka dari itu, marilah kita bertekad agar sungai menjadi kebanggaan masyarakat dan pemerintah, dimana sungai selain sebagai sumber air baku, juga dapat dijadikan tujuan wisata bukan hanya oleh masyarakat lokal tapi juga bagi wisatawan daerah lain,” katanya.
Selain gerakan bersih sungai dan situ, Gubernur juga mengajak masyarakat untuk menggalakan pembuatan sumur resapan atau pembuatan lubang biopori, karena hal ini sangat efektif untuk menjaga cadangan air tanah pada saat krisis air. (rizki)