SERANG — Salah satu faktor yang paling dominan dalam meningkatkan jumlah penduduk pada garis kemiskinan di Banten adalah masalah pendidikan. Dompet Dhuafa cabang Banten sebagai lembaga kemanusiaan yang berbasis di Kota Serang ikut urun rembug dalam mencari solusi kemiskinan di tengah masyarakat dengan menggulirkan program Kampoeng Mengaji.
Program dengan konsep madrasah diniyah untuk anak-anak putus sekolah dan dhuafa ini berada di Kampung Kilasah IV, Desa Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Dompet Dhuafa Banten membina kurang lebih 130 anak yatim dan dhuafa untuk belajar mengaji serta membekali mereka karakter keislaman. Kampoeng Mengaji juga mendorong ibu-ibu rumah tangga di kampung tersebut untuk aktif dalam pengajian berbasis majlis taklim yang bertempat di MD Hidayatul Mubtadi’in Dompet Dhuafa Banten. Dengan 5 orang ustaz yang siap mendampingi proses pembelajaran, program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam membantuk karakter masyarakat sekitar untuk bisa hidup lebih maju dan memiliki semangat juang.
Ajat Sudrajat, staf Program Pendidikan Dompet Dhuafa Banten mengatakan, program ini diharapkan bisa menambah semangat belajar agama siswa dan masyarakat, serta menjadi wadah untuk berbagi dan menyalurkan energi positif pada masyarakat dengan motivasi sedikit demi sedikit.
“Ustaz di sini tidak berbayar, sangat ikhlas. Namun dengan banyaknya anak yang dididik mengaji dan berakhlak baik, serta majlis taklim masyarakat setiap minggunya, mereka layak untuk disupport dan lebih ditingkatkan agar bisa lebih maju,” ujar Ajat, Rabu (7/10/2015).
Sementara, Ustaz Holili, salah satu pengelola tempat mengaji MD Hidayatul Mubtadi’in mengaku sangat berterima kasih dengan adanya program ini.
Anak-anak ikut membantu proses renovasi madrasah. (istimewa)
“Saya berterima kasih sekali. Dulu gedung ini jika hujan tidak bisa dipakai karena bocor, lantainya yang semen tergenang air, kotor, becek, dan bau. Pintu juga sudah rusak dan atap sudah mau roboh,” katanya.
Selain membantu membenahi fasilitas madrasah diniyah, ke depannya, DD Banten menyiapkan kurikulum pengajaran, sehingga antara kurikulum hafalan mengaji anak-anak dengan pengajian ibu-ibu terintegrasi dengan baik. "Serta terciptanya masyarakat yang saling bahu-membahu membangun anak bangsa yang mencintai negaranya dengan cara memahami agamanya," tambah Ajat. (red)