KOTA SERANG, biem.co – Kawasan wisata religi Banten Lama yang terkenal di pusat ibu kota Provinsi Banten bahkan internasional, hingga kini masih tidak terkelola dengan baik. Bahkan, objek wisata tersebut terlihat semakin tak terurus karena pedagang kali lima yang berjualan tidak teratur di sekitar kawasan Banten Lama atau Masjid Agung Banten Lama.
Hal itu terungkap saat reses anggota DPRD Kota Serang Dapil Kasemen di Kantor Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, Kamis (17/9/2015) siang.
Disampaikan bahwa selama ini Pemerintah Kota Serang dinilai tak peduli pada kawasan Banten Lama. Salah satu warga Kasemen, Herman Daeng, berpendapat, kawasan Banten Lama harus segera direvitalisasi, terlebih menjamurnya PKL yang berjualan tak teratur di sana.
“Penataan Banten Lama harus segera di akukan, dan itu pemerintah harus duduk bersama dengan masayarakat,” katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Serang daerah pemelihan Kasemen, Mujirohman, mendorong Pemerintah Kota Serang untuk lebih mengedepankan sosialisasi dan komunikasi terkait Banten Lama, agar penataan dan pengelolaan kawasan ini bisa berjalan maksimal.
“Minimnya perhatian pemerintah terhadap pengelolaaan Banten Lama membuat kondisi kawasan objek wisata sejarah dan religi ini memprihatinkan,” ujar Muji.
Muji menambahkan, kurangnya perhatian ini sangat berdampak pada jumlah pengunjung yang datang dari luar provinsi. “Pengunjung dari luar jadi semakin tidak berminat untuk berziarah ke Banten Lama,” imbuhnya. (firo/chogah)