KabarTerkini

Guru Harus Terbiasa Menulis dan Membuat PTK

 

PANDEGLANG, biem.co – Agar dapat melanjutkan kenaikan pangkat bagi guru, sekarang sudah harus dimulai dari golongan 3B, guru diwajibkan  membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pemerintah memfasilitasi guru agar dapat menulis dan mulai menyusun PTK melalui pelatihan yang didukung oleh USAID PRIORITAS. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Dadan Tafif Danial, (27/8) yang membuka secara resmi Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Praktik yang Baik dalam Pembelajaran bagi guru SMP melalui kegiatan MGMP Kabupaten Pandeglang di SMPN 1 Cipeucang.

 

Dalam pertemuan tersebut, Dadan menyatakan bahwa sebagian besar guru masih mengalami hambatan dalam melanjutkan kenaikan pangkat karena tidak terbiasa menulis dan membuat PTK. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang mengucurkan dana senilai Rp250 juta untuk memperkuat kapasitas guru yang diikuti sekitar tujuh ratus guru SMP negeri dan swasta dan berasal dari enam rayon.

 

Sementara itu, Koordinator Kabupaten Pandeglang USAID PRIORITAS Usman Hidayat mengatakan, lebih dari seratus SMP di Kabupaten Pandeglang diikutsertakan dalam pelatihan replikasi ini. “USAID PRIORITAS mendukung pelatihan agar setiap guru dapat meningkatkan kinerjanya demi kualitas pendidikan dasar yang diharapkan,” katanya.

 

Banyak guru merasa terbantukan lewat pelatihan replikasi ini. Anih S.Pd., guru bahasa Indonesia SMPN 3 Cimanuk menuturkan perubahan paradigma mengajar yang semula konvensional. “Saya jadi paham bahwa pola mengajar saya selama ini masih konvensional. Melalui pelatihan ini saya tahu bagaimana menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Contohnya penyusunan pertanyaan tingkat tinggi yang meransang siswa untuk diskusi dan aktif menemukan sumber belajar di kelas,” kata Anih menceritakan pengalaman yang diperolehnya saat pelatihan di SMPN 1 Cipeucang (12/9).

 

Fasilitator terlatih, Asep Rohanda mengakui, banyak guru yang belum paham menerapkan pembelajaran kontekstual di kelas. Padahal pembelajaran kontekstual mendorong guru untuk kreatif menulis dan menciptakan suasana pembelajaran inquiry bagi siswa.

 

Tahap kedua pelatihan dilaksanakan di SMPN 2 Labuan dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Mohammad Amri. Amri mendukung pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi tenaga pendidik yang sesuai dengan kebutuhan guru di kelas. Ia berharap guru-guru dapat memanfaatkan pelatihan untuk meningkatkan kinerja mereka.  

 

“Dalam mengembangkan profesionalismenya, guru wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif,” kata Amri.

 

Sejalan dengan hal tersebut, USAID PRIORITAS memfasilitasi lokakarya program pendidikan profesi guru (PPG) yang dihadiri oleh para ketua program pendidikan profesi guru dan praktik pengalaman lapangan kependidikan (PPLK) di LPTK mitra, serta beberapa guru yang menjadi fasilitator pembelajaran USAID PRIORITAS selama tiga hari di Jakarta baru-baru ini.

 

Muchlas Samani, ahli pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang hadir dalam pertemuan tersebut, menyebut, kegiatan ini sangat efektif untuk membantu meningkatkan kualitas program PPG.

 

“USAID PRIORITAS sudah punya model melatih guru yang sudah jadi guru, untuk menjadi lebih bagus. Model ini kita adopsi, yaitu bagaimana menghasilkan calon guru, untuk menjadi guru yang bagus. PPG ini masih program baru yang belum pernah kita miliki sebelumnya. Untuk itu Harapannya, ke depan PPG bisa menghasilkan guru yang lebih bagus,” kata Muchlas.

 

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button