KOTA SERANG, biem.co – Pemerintah masih akan melakukan impor pada 2015, hal ini untuk memenuhi kebutuhan kedelai di daerah, terutama di Banten yang sampai saat ini masih mengandalkan impor dari luar.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi Banten mengaku, kedelai yang ada di Banten sebagian besar diimpor dari luar, terutama luar negeri, karena Banten sendiri bukan penghasil kedelai. Daerah Banten bukan daerah tropis melainkan subtropis, meskipun ada, namun jumlah kedelai tak mencukupi kebutuhan di Banten.
Saat dimintai keterangan mengenai stok kedelai di Banten, Kepala BKPP Banten, Agus M Tauchid mengaku, tidak tahu pasti data valid terkait kacang kedelai di Banten, namun menurut Agus, produksi kedelai tidak mencapai 10 ribu ton. Sementara kebutuhan per hari saja sudah di atas 1000 ton kedelai.
Disinggung mengenai harga kedelai yang naik di pasaran, Agus menyebutnya masih dalam taraf yang wajar.
“Harga kedelai di pasar yang mengalami kenaikan sebesar satu ribu rupiah dinilai masih tahap wajar, namun jika terjadi kelangkaan harus segera diantisipasi,” katanya.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan instansi lain untuk menangani jika terjadi kelangkaan kedelai di Banten, terutama dengan Bulog juga sangat berperan besar dalam menstabilkan harga. (firo)