KabarTerkini

Imbas Dolar, Harga Kedelai dan Tempe Merangkak Naik

 

KOTA SERANG, biem.co – Sejak nilai rupiah terus anjlok dibandingkan dolar AS, harga berbagai komoditi impor mengalami kenaikan, termasuk kacang kedela. Saat ini harga kacang kedelai di sejumlah pasar tradisional di  Serang, Banten, mulai menunjukan kenaikan.

 

Kedelai sebagai bahan baku perajin tempe dan tahu ikut terdongkrak naik yang merupakan imbas dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, seperti di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten, kenaikan harga kedelai sudah dirasakan setelah Lebaran lalu. Harga kedelai yang sebelumnya Rp8.000 per kilogramnya, kini naik menjadi Rp9.000 bahkan Rp10.000 per kilogramnya, ada kenaikan Rp1.000.

 

Menurut pedagang kedelai, imbas dari melemahnya rupiah yang tembus  Rp14.000 membuat para pedagang menaikan harga, karena harga kedelai terpengaruh dolar, para pedagang pun mengeluhkan hal itu.

 

Harga kedelai impor naik karena jumlah pasokan kedelai dalam negeri di pasar berkurang. Bahan baku kedelai memang tidak sulit dicari, namun harganya naik sehingga para pedagang kecil mengalami kesulitan memperoleh untung.

 

Hal serupa juga dirasakan oleh pedagang tempe dan tahu di pasar. Pedagang terpaksa menaikan harga juga meski dinilai merugikan.

 

“Kalau gak dinaikkan, modalnya gak ketutup,” ujar Subhi, pedagang tempe dan tahu kepada biem.co, Rabu (26/8/2015).

 

Pedagang pun berharap pemerintah segera mencarikan solusi untuk menekan harga kedelai tidak ikut naik akibat dolar. (firo/chogah)

 

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button