TANGERANG SELATAN, biem.co – “Sekolah kami kini mengalami perubahan seperti metode mengajar yang kreatif dan pola duduk siswa yang berkelompok. Hal ini membuat siswa aktif sehingga guru pun mengajar jadi enak,” ujar Caswandi, guru SDI Al Amanah Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten. Ia merasakan manfaat pelatihan yang telah diperolehnya beberapa waktu lalu. Dirinya mengaku, pelatihan itu membantunya dalam mengembangkan metode mengajar sehingga siswa senang mengikuti pembelajaran di kelas.
Keberhasilan Caswandi dalam menerapkan strategi pembelajaran yang menarik bagi siswa di kelas ini, akhirnya menginspirasi Yayasan Pendidikan dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Amanah untuk mereplikasi pelatihan USAID PRIORITAS. Menyadari kebutuhan tenaga pendidik untuk mengembangkan partisipasi siswa di kelas sehingga pembelajaran menggiring siswa lebih aktif dan inovatif (student center), maka pengelola sekolah ini menggelar pelatihan yang melibatkan guru-guru SD/MI dan SMP/MTs di Kecamatan Setu.
“Ada enam sekolah di Kecamatan Setu yang ikut serta dalam pelatihan ini. Lebih dari seratus guru SD/MI dan SMP/MTs kami undang untuk merasakan manfaat pelatihan USAID PRIORITAS,” kata Ogi Suprayogi, Kepala SDI Al Amanah yang memiliki siswa lebih dari lima ratus.
Pelatihan yang didanai oleh Yayasan Pendidikan dan PonPes Al Amanah ini mendapat dukungan penuh dari USAID PRIORITAS Provinsi Banten. Yayasan pendidikan dan Ponpes Al Amanah yang terletak di Kecamatan Setu menampung lebih dari lima ratus siswa SD dan tujuh ratus siswa SMP.
Berawal dari Caswandi yang menerapkan pembaharuan strategi pembelajaran di kelas, kini semua guru di sekolah Al Amanah diharapkan dapat memperbaharui metode pembelajaran. Misalnya, Ulul Arkham, guru SMP Al Amanah yang ikut serta dalam pelatihan replikasi tersebut berpendapat bahwa guru perlu memperbaiki strategi mengajarnya. “Kini sebagai guru perlu kreatif mempersiapkan media dan metode pembelajaran yang meransang siswa aktif dan inovatif. Ini memang menyita waktu daripada sebelumnya. Tetapi Insya Allah, saya dan teman-teman guru lain akan menerapkannya usai pelatihan agar siswa aktif dan kreatif,” kata Ulul yang dijumpai di sela-sela pelatihan. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari rencananya akan ditutup secara resmi pada hari ini (23/8/2015) oleh pihak pengelola sekolah. (*)